Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Siapa Bilang Ekspor secara Eceran Tidak Bisa? Pengusaha Buket Bunga Asal Surakarta Beberkan Rahasianya

KOMPAS.com – Siapa sangka bahwa bunga dalam negeri bisa diekspor ke mancanegara? Di era digital seperti saat ini, menjual bunga ke luar negeri ternyata bukan menjadi hal mustahil.

Pemilik toko buket bunga online Ajisai.flo, Tono, telah membuktikannya. Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal asal Surakarta, Jawa Tengah (Jateng), ini berhasil menggaet pelanggan di Singapura dan Malaysia dengan memanfaatkan platform lokapasar Shopee.

"Saya takjub sekali. Enggak menyangka bisa jualan bunga sampai luar negeri segampang ini. Bahkan, bisa berjualan secara eceran,” ujar Tono.

Sebelumnya, Tono beranggapan bahwa ekspor kerap identik dengan kontainer sebagai salah satu sarana pengiriman produk.

Belum lagi sejumlah persyaratan yang mesti dipenuhi sebelum mengekspor barang, seperti pengiriman barang dalam jumlah besar serta sejumlah mekanisme yang harus dilalui.

“Biasanya, (ekspor) harus melewati banyak tahapan. Intinya, bagi pelaku UMKM skala kecil seperti saya, ekspor hanyalah mimpi," tuturnya.

Tono pun mengisahkan perjalanannya berjualan bunga sebelum sukses menjangkau pelanggan hingga ke mancanegara. Saat awal merintis usaha, Tono biasa menjual buket bunga di sejumlah acara, seperti wisuda.

Namun, pandemi Covid-19 yang melanda Tanah Air pada awal 2020 mengubah strateginya dalam berbisnis. Ia pun memilih berjualan bunga melalui Shopee lantaran kegiatan wisuda luring ditiadakan selama pandemi.

“Saat itu, pendapatan saya dari berjualan buket bunga terjun bebas. Namun, dengan semangat tinggi untuk beradaptasi, saya memutuskan menjual produk secara online melalui Shopee. Tepatnya, pada Lebaran 2020,” tuturnya.

Setelah membuka toko online di Shopee, usahanya pun mulai berkembang. Dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, Tono sukses mengumpulkan banyak orderan serta mendapatkan penilaian positif dari pelanggan.

Produk buket bunganya juga berhasil menarik minat pelanggan dari mancanegara.

"Jualan bunga online lewat Shopee kini jadi penghasilan utama saya. Alhamdulillah, saat ini, saya terima puluhan pesanan dalam satu hari. Jadi, dalam sebulan bisa mencapai ratusan pesanan. Adapun 10 persen di antaranya merupakan pesanan dari luar negeri. Saya benar-benar enggak menyangka waktu lihat di daftar pemesanan ada pelanggan dari Malaysia. Senangnya bukan main," kata Tono.

Dukung berjualan lintas batas

Keberhasilan Tono menggaet pelanggan di Singapura dan Malaysia tidak terlepas dari kemudahan yang ditawarkan Shopee, mulai dari pemasaran hingga pengiriman produk ke luar negeri.

"Bergabung dengan Ekspor Shopee banyak kemudahan yang bisa didapat. Saya enggak perlu repot-repot mengurus perizinan, pengiriman sudah terjamin, dan pembayaran sampai gudang di Jakarta sudah diatur. Dengan begitu, saya tidak perlu repot mengurus pengiriman ke luar negeri. Pengiriman pun lebih cepat, maksimal (selama) 6 hari," jelas Tono.

Sebagai informasi, dalam lima tahun terakhir, Shopee telah menghadirkan sejumlah inisiatif guna mendukung para mitra berjualan lintas batas di platformnya.

Dua di antaranya adalah Ekspor Shopee yang hadir sejak 2019 dan Kampus UMKM. Adapun program Ekspor Shopee sudah hadir di 10 kota di Indonesia hingga 2023.

Terakhir, Shopee juga menginisiasi Gerakan Ekspor UMKM secara serentak di 10 kota Tanah Air.

Program Ekspor Shoppe sukses membawa banyak kemudahan bagi UMKM lokal untuk merambah pasar global secara mudah. Barang eceran dengan harga murah dan berkualitas pun bisa menembus pasar dunia bersama teknologi digital dari Shopee.

https://money.kompas.com/read/2023/08/14/090300526/siapa-bilang-ekspor-secara-eceran-tidak-bisa-pengusaha-buket-bunga-asal

Terkini Lainnya

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Cara Kirim Paket Barang lewat Ekspedisi dengan Aman untuk Pemula

Whats New
Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Cara Top Up DANA Pakai Virtual Account BRI

Spend Smart
Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Cek Daftar Pinjol Resmi yang Berizin OJK Mei 2024

Whats New
Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Penyaluran Avtur Khusus Penerbangan Haji 2024 Diproyeksi Mencapai 100.000 KL

Whats New
Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Pemilik Kapal Apresiasi Upaya Kemenhub Evakuasi MV Layar Anggun 8 yang Terbakar

Whats New
Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Langkah AJB Bumiputera 1912 Setelah Revisi Rencana Penyehatan Keuangan

Whats New
KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

KKP dan Polri Gagalkan Penyelundupan 125.684 Benih Bening Lobster di Jambi

Whats New
Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Sulbar akan Jadi Penyuplai Produk Pangan untuk IKN, Kementan Beri Benih Gratis

Whats New
Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Emiten Tambang Samindo Resources Catatkan Kenaikan Pendapatan 33,5 Persen Per Kuartal I-2024

Whats New
OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

OJK Sebut Klaim Asuransi Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi yang Diterima Perusahaan

Whats New
SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

SKK Migas dan Mubadala Energy Temukan 2 TFC Potensi Gas di Blok South Andaman

Whats New
Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Perkuat Bisnis di RI, Perusahaan Pemurni Air Korea Dapat Sertifikat Halal BPJPH

Whats New
Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Upaya Kemenparekraf Jaring Wisatawan Asing di Korea Selatan

Whats New
Libur 'Long Weekend', 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Libur "Long Weekend", 2 Lintasan Utama ASDP Layani 26.122 Orang dan 125.950 Unit Kendaraan

Whats New
Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Soroti Kecelakan Bus Pariwisata di Subang, Menparekraf: Kita Butuh Manajemen Krisis yang Efektif

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke