Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Soal Wacana WFH untuk Atasi Polusi Udara, Menaker: Belum Ada Kesimpulan

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah masih melakukan pembahasan terkait kebijakan kerja dari rumah atau work from home (WFH) untuk mengatasi permasalahan polusi udara di wilayah aglomerasi, Jabodetabek.

Ida mengakui, polusi udara merupakan permasalahan yang perlu mendapat perhatian dan diatasi. Ia pun menyadari, WFH dapat menjadi salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan polusi udara.

"Kita masih mendiskusikan, kita belum sampai pada kesimpulan, belum sampai apakah itu imbauannya menteri, atau imbauannya swasta sendiri, atau nanti pemerintah provinsi," ujar Ida, di Kompleks DPR RI, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Meskipun belum diputuskan, Ida memastikan, wacana WFH untuk mengatasi permasalahan buruknya kualitas udara di Jabodetabek terus dilakukan.

Apabila nantinya kebijakan WFH diterapkan, pemerintah tidak akan memukul rata seluruh sektor. Nantinya akan dikategorikan sektor usaha mana yang bisa bekerja dari rumah dan sektor mana yang tidak.

"Itu menjadi diskusi yang harus kita matangkan," ucapnya.

Sebagai informasi, permasalahan polusi udara di Jabodetabek belakangan menjadi sorotan. Pasalnya, kualitas udara Jakarta selama beberapa pekan terakhir kerap menjadi yang terburuk di seluruh dunia.

Permasalahan itu bahkan telah menarik perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pada Senin (14/8/2023) lalu, orang nomor satu RI itu memimpin rapat terbatas yang salah satunya membahas isu polusi udara di Jabodetabek.

"Pagi ini kita rapat terkait kualitas udara di Jabodetabek, yang selama satu pekan terakhir kualitas udara di Jabodetabek sangat-sangat buruk," ujar Jokowi, Senin (14/8/2023).

Kepala negara pun langsung memerintahkan kepada para pihak terkait untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu solusi yang disebutkan Jokowi ialah diterapkannya WFH.

"Jika diperlukan kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working. Work from office (WFO), work from home (WFH) mungkin. Saya enggak tahu nanti dari kesepakatan di rapat terbatas ini apakah 7-5, 2-5 atau angka yang lain," jelasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/08/16/144000626/soal-wacana-wfh-untuk-atasi-polusi-udara-menaker--belum-ada-kesimpulan

Terkini Lainnya

S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Beban Besar Prabowo-Gibran Menanggung Utang Pemerintahan Sebelumnya

Whats New
Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Jurus Sri Mulyani Tolak Tawaran Investasi Berkedok Penipuan

Whats New
Hasil Riset: Pengguna 'Pay Later' Didominasi Laki-laki

Hasil Riset: Pengguna "Pay Later" Didominasi Laki-laki

Whats New
Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Anak Buah Sri Mulyani Minta Pemerintahan Prabowo-Gibran Hemat Belanja

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke