Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Jaga Kesehatan Mental di Tempat Kerja

Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Brigitta Valencia Bellion

KOMPAS.com - Menjaga kesehatan mental di tempat kerja bukanlah hal yang mudah. Banyaknya beban pekerjaan terkadang secara tak sadar membuat kita menjadi sulit membagi waktu untuk kehidupan profesional dan pribadi.

Selain itu, ada pula satu fenomena toxic handler yang membuat kita jadi rentan berorientasi ke orang lain dibandingkan diri sendiri. Lantas, bagaimana cara mengatasi hal-hal tersebut?

Toxic Handler: Si Penampung Curhatan Rekan Kerja

Sebagai orang yang ‘gak enakan’, tanpa disadari tindakan ini bisa membuat kita menjadi people pleaser. Begitu pula di tempat kerja, misalnya sering menjadi tempat curhat dan turut membantu mencari solusi dari permasalahan rekan kerja. Padahal, pekerjaan atau masalah kita sendiri pun belum terselesaikan.

Dalam siniar Obsesif episode “Berhenti Jadi Toxic Handler di Tempat Kerja” yang bekerja sama dengan Mindtera.id dengan tautan akses dik.si/ObsesifToxicHandler, tanda-tanda tersebut bisa mengindikasikan kita masuk dalam kategori toxic handler.

Toxic handler adalah orang-orang yang dengan senang hati menampung emosi negatif orang lain sekaligus menyelesaikan masalah mereka. Itulah mengapa, toxic handler tanpa disadari juga seakan-akan bertindak menggantikan tugas praktisi kesehatan mental, seperti psikolog.

Menjadi toxic handler bukan suatu hal yang buruk. Orang-orang ini justru adalah orang baik yang bisa dipercaya, penuh ide, dan solutif. Akan tetapi, hal ini bisa berbahaya jika orang tersebut tidak mampu mengelola kemampuannya sehingga rentan mengalami burnout karena terlalu banyak menampung emosi negatif.

Toxic handler tidak hanya dilakukan oleh seorang leader, anggota tim lainnya pun bisa memiliki peran ini. Kehadirannya di tempat kerja akan sangat membantu tim untuk menjaga kesehatan mentalnya. Hal ini yang membuat seorang toxic handler memiliki beban dan risiko tinggi.

Jika beban atau emosi negatif yang diterima sudah berlebihan, kita harus bisa tegas memberi diri batasan. Apabila dipaksakan, hal ini bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental, seperti sakit otot, jantung berdebar kencang, mudah lelah, susah berkonsentrasi, hingga suasana hati yang tak terkendali.

Kita bisa menerapkan aktivitas mindful saat stres mulai melanda. Misalnya, melakukan distraksi dengan hal-hal yang kita suka. Selain itu, jika rekan kerja berulang kali datang dengan masalah yang sama, kita perlu mengambil jarak dan biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri.

Pentingnya Mengatur Me Time saat Sibuk Kerja

Beban pekerjaan yang berlebih bisa menghantui kita sebagai pekerja, bahkan saat beristirahat di hari libur. Beberapa pekerja masih dibayang-bayangi oleh pekerjaan yang sebenarnya belum selesai atau bahkan belum terjadi.

Padahal, dalam siniar Obsesif episode “Sibuk Kerja, Masih Bisa “Me Time” Enggak?” dengan tautan dik.si/ObsesifMeTime, dijelaskan orang yang memiliki kebiasaan bekerja secara berlebihan rentan mengalami stres, kelelahan, burnout, yang berujung pada menurunnya produktivitas.

Bahkan, kita juga sampai merasa tidak punya waktu untuk fokus pada kehidupan pribadi. Akhirnya, kita jadi rentan merasa kesepian dan tidak bahagia karena kurangnya interaksi sosial dan waktu jeda untuk diri sendiri.

Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk mengatasinya. Pertama adalah memiliki manajemen waktu yang baik untuk menghindari kerja berlebihan. Saat sedang bekerja, maksimalkan waktu itu dengan fokus dan kurangi distraksi yang bisa membuat kita menunda-nunda.

Kedua, jika beban pekerjaan yang diberikan terlalu banyak hingga kita tak memiliki waktu istirahat yang cukup, lebih baik komunikasikan dengan atasan. Dengan menerapkan komunikasi terbuka ini, kita akan mendapat solusi yang tepat.

Ketiga, maksimalkan waktu untuk me time. Selain meluangkan waktu untuk bekerja secara sungguh-sungguh, kita juga harus punya waktu untuk diri sendiri. Buatlah jadwal yang berisi kegiatan atau aktivitas yang kita suka, seperti melakukan hobi, berkumpul dengan orang-orang tersayang, atau istirahat total.

Dalam dunia pekerjaan, kita harus bisa membuat batasan untuk diri sendiri. Meskipun mempersiapkan karier penting, tapi diperlukan proses yang seimbang agar hasilnya tercapai dengan maksimal tanpa harus mengorbankan kesehatan kita.

Dengarkan informasi lengkapnya terkait topik menjaga kesehatan mental di dunia kerja dalam siniar Obsesif episode “Berhenti Jadi Toxic Handler di Tempat Kerja” dan “Sibuk Kerja, Masih Bisa “Me Time” Enggak?”.

Dengarkan pula episode lainnya yang tak kalah menarik dan menginspirasi dalam siniar Obsesif di Spotify, Noice, dan juga TipTip (khusus konten LED Talk) melalui tautan berikut tiptip.co/p/ObsesifLEDTalk.

https://money.kompas.com/read/2023/08/21/170000126/cara-jaga-kesehatan-mental-di-tempat-kerja

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke