Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Saham Bank dan Ritel Turun, Wall Street Ditutup Bervariasi

S&P 500 melemah 0,3 persen menjadi 4.387,55, sedangkan Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 174,86 poin, atau 0,5 persen menjadi 34.288,83. Di sisi lain, Nasdaq naik tipis 0,06 persen dan ditutup pada level 13.505,87.

Saham Nvidia ditutup melemah 2,9 persen, menjelang laporan pendapatan yang akan dirilis pada hari Rabu. Beberapa saham bank regional dan bank besar jatuh setelah S&P Global memangkas peringkat kredit dan merevisi prospek beberapa bank AS pada hari Senin.

Alasan pemangkasan tersebut adalah kondisi operasional yang sulit. Sektor keuangan di S&P 500 mengalami penurunan 0,9 persen, dan menjadikan sektor perbankan di S&P 500 berkinerja buruk. KeyCorp dan Comerica masing-masing ambles 4,1 persen. Harga saham Bank besar seperti JPMorgan Chase juga turun 2,1 persen.

Dick’s Sporting Goods and Macy’s juga turun masing-masing sebesar 24 persen dan 14 persen, karena perkiraan setahun penuh yang hati-hati, juga menyebabkan SPDR S&P Retail ETF lebih rendah. Sementara itu, anggota indeks Dow Nike turun lebih dari 1 persen, sekaligus membukukan kerugian sembilan hari berturut-turut.

Wall Street telah fokus pada pasar obligasi setelah patokan imbal hasil Treasury 10 tahun mencapai level tertinggi sejak 2007 minggu ini. Imbal hasil Treasury 10 tahun sedikit menurun pada hari Selasa menjadi 4,33 persen.

“Kami sedang mengamati pelarian resmi pada 10 tahun, dan saya pikir jika kita mulai bergerak lebih tinggi, itu merupakan tanda peringatan untuk kemunduran yang mungkin sedikit lebih dalam di pasar ekuitas,” tambahnya.

Turnquist menambahkan, saat ini pasar sedang berada pada fase bullish, di mana sektor industri bisa menjadi pilihan tepat berinvestasi.

Victoria Fernandez dari Crossmark Global Investments juga memperkirakan penurunan pasar yang berkelanjutan, yang akan dipengaruhi oleh kenaikan imbal hasil dan konsumen yang lebih berhati-hati.

"Saya pikir kita akan melihat imbal hasil yang lebih tinggi sedikit," kata Fernandez.

“Sekarang kita sedang membahas laporan pendapatan, ekonomi makro yang akan mendorong banyak hal dalam volatilitas pasar. Kondisi makro benar-benar merupakan pedang bermata dua, dimana kondisi keuangan sedang tidak baik,” tambahnya.

Pada akhir pekan ini, investor menantikan pidato ketua The Fed Jerome Powell di simposium ekonomi tahunan Kansas City Fed di Jackson Hole, Wyoming.

https://money.kompas.com/read/2023/08/23/070026026/saham-bank-dan-ritel-turun-wall-street-ditutup-bervariasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke