Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengawali Sesi, Harga Saham Garuda Indonesia Melonjak 9,5 Persen

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir berencana menggabungkan tiga perusahaan penerbangan atau merger, yakni Garuda Indonesia (GIAA), Citilink Indonesia, dan Pelita Air.

Adapun tujuan dari rencana merger ini adalah sebagai upaya untuk mendorong penurunan biaya logistik di Indonesia.

Analis BinaArtha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, saham Garuda Indonesia masih berpotensi melanjutkan rally hingga ke level Rp 100 per lembar saham. Dalam beberapa hari terakhir harga saham GIAA terus menunjukkan kenaikan.

“GIAA secara teknikal msh berpotensi melanjutkan rally hingga ke level Rp 100 per lembar saham. Posisi ini merupakan target mengacu pada golden ratio Fibonacci Projection dari fase kenaikan awalnya di akhir Mei kemarin,” kata Ivan kepada Kompas.com.

Pada penutupan perdagangan, Selasa (22/8/2023), harga saham Garuda Indonesia berada di level Rp 73 per saham atau melonjak 8,9 persen. Dalam tiga bulan terakhir harga saham GIAA terus menunjukkan kinerja positif dengan kenaikan 15,8 persen.

Senior Investment Information Mirae Asset, Nafan Aji Gusta menilai, kinerja GIAA kedepannya diperkirakan akan semaikin baik, utamanya didorong oleh efisiensi yang dilakukan pada perusahaan penerbangan plat merah itu.

“Kalau dilihat dari kinerja bottom line, GIAA cenderung mengalami kenaikan kinerja. Tapi, seiring dengan kenaikan cost, itu membuat perusahaan mengalami net loss. Di kuartal II-2023, dengan adanya merger ini akan reduce of cost karena efisiensi bisnis bisa diterapkan optimal,” kata Nafan.

Adapun Price Earning Ratio (PER) saham GIAA beradai di level 3,19 kali. Sementara itu, Price to Book Value (PBV) ratio sebesar 0,31 kali. Sementara itu, kapitalisasi pasar GIAA saat ini sebesar Rp 7,3 triliun.

Sebagai informasi, saham Garuda Indonesia memiliki beberapa special notation sebagai acuan bagi para investor. Adapun special notation yang disematnya, yakni B atau Bankruptcy filing against the company (permohonan pernyataan pailit). Kemudian, E atau negative equity (ekuitas negatif), dan X atau special monitoring (dalam pemantauan khusus).

https://money.kompas.com/read/2023/08/23/111000226/mengawali-sesi-harga-saham-garuda-indonesia-melonjak-9-5-persen

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke