Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG Pagi Melaju, Rupiah Melemah

Melansir data RTI, pukul 10.04 WIB, IHSG berada pada level 6.972,46 atau naik 0,28 persen dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.953,26.

Sebanyak 226 saham melaju di zona hijau dan 247 saham di zona merah. Sedangkan 211 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 2,8 triliun dengan volume 5,7 miliar saham.

CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, hari ini IHSG masih berpotensi bergerak sideways. Dia mengatakan, pola gerak IHSG akan diwarnai oleh jelang rilis data perekonomian tingkat inflasi yang disinyalir masih akan menunjukkan stabilnya kondisi perekonomian Indonesia.

“Gelombang tekanan terlihat masih cukup besar serta sentimen dari tercatatnya capital outflow secara ytd tetap perlu diwaspadai, hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways pada range 6.888 sampai dengan 7.082,” kata William dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori positif. Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,39 persen (12,2 poin) di posisi 3.132,08, dan Nikkei Jepang bertambah 0,62 persen (201,5 poin) pada level 32.820,8.

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 10.02 WIB rupiah berada pada level Rp 15.257 per dollar AS, atau turun 27 poin (0,12 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.230 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah dibayangi sentimen penantian data pekerjaan AS Non-Farm Payrolls yang akan dirilis nanti malam. Data ini menjadi perhatian besar pelaku pasar karena dapat mengubah ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga Bank Sentral AS.

"Nilai tukar rupiah berpotensi melemah terhadap dollar AS hari ini. Data yang bagus membuka lagi peluang kenaikan suku bunga acuan the Fed yang bisa mengangkat nilai dollar dibandingkan lainnya," kata Ariston.

Semalam, data ekonomi AS menunjukkan hal yang positif dimana data klaim tunjangan pengangguran menunjukkan jumlah klaim yang di bawah ekspektasi. Hal ini mendorong penguatan dollar AS kembali.

Dari dalam negri, data inflasi Indonesia mungkin tidak terlalu mempengaruhi pergerakan tapi cenderung positif untuk rupiah karena inflasi diekspektasikan bergerak stabil, masih di kisaran target BI.

Hari ini rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.260 sampai dengan Rp 15.280 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.200 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/09/01/102540026/ihsg-pagi-melaju-rupiah-melemah

Terkini Lainnya

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Harga Emas Antam: Detail Harga Terbaru Kamis 30 Mei 2024

Spend Smart
Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Upaya Industri Asuransi Hadapi Kenaikan Biaya Kesehatan yang Mendorong Klaim

Whats New
Apa Kepanjangan Tapera?

Apa Kepanjangan Tapera?

Whats New
IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

IHSG Melemah Lagi Pagi Ini, Rupiah Kini Berada di Level Rp 16.220

Whats New
Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Semen Baturaja Bakal Tebar Dividen Rp 24,3 Miliar

Whats New
Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Internet Satelit Elon Musk Starlink Hadir di Indonesia, Operator Telko Sebut Siap Berkompetisi

Whats New
Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 30 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol dan Ikan Kembung Naik

Whats New
IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

IFG Life Catat Pendapatan Premi Rp 453,7 Triliun sampai April 2024

Whats New
Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Ketua INSA Terpilih Jadi Presiden Asosiasi Pemilik Kapal Asia

Whats New
Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Emiten Distribusi Gas Alam CGAS Bakal Tebar Dividen Rp 2,2 Miliar dari Laba 2023

Whats New
IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Emiten Prajogo Pangestu (BREN) Bakal Tebar Dividen Rp 270,68 Miliar

Whats New
Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Alasan Masyarakat Masih Enggan Berinvestasi Kripto, karena Berisiko Tinggi hingga Banyak Isu Negatif

Whats New
Proses 'Refund' Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Proses "Refund" Tiket Kereta Antarkota Jadi Lebih Cepat mulai 1 Juni

Whats New
Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Transaksi Pasar Saham AS ‘Lesu’, Saham-saham di Wall Street Tertekan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke