Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

India Setop Ekspor, Harga Beras Dunia Melonjak

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, dampak dari kebijakan pemerintah India yang menghentikan ekspor beras membuat kenaikan harga komoditas tersebut.

Pria yang akrab disapa Zulhas itu mengatakan, berdasarkan informasi yang dia dapatkan usai melakukan kunjungan kerja di India, hasil produksi beras di negara tersebut sebanyak 7 juta ton.

Sementara kebutuhan dalam negerinya hanya 4 juta ton. Artinya masih sisa 3 juta ton yang seharusnya bisa diekspor.

"Beras ini dampak psikologi India melarang ekspor beras walau ada (stok) 7 juta (ton), saya baru pulang dari India. Stok 4 juta (ton) lebih dari cukup untuk cover mereka. 3 juta bisa diekspor tapi tetap dilarang. India juga larang gula. Dampak psikologisnya besar," ujar Mendag Zulhas saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (4/9/2023).

Selain beras, India juga menghentikan ekspor gula, bawang putih, dan bawang bombai. Hal ini pun akan berdampak pada harga pangan dunia yang akan bergejolak.

"India juga akan melarang gula, dan itu dampak ke psikologinya akan besar. Bawang putih mahal sekali, India melarang ekspor bawang putihnya mulai sekarang, termasuk bawang bombai enggak boleh diekspor, jadi akan ada gejolak," ungkapnya.

Menurut Zulhas, India melakukan kebijakan tersebut, selain untuk mengamankan pasokan dalam negeri juga bisa menekan inflasi.

Belum lagi di sisi lain, India sebentar lagi akan masuk dalam tahun politik Pemilu.

"India itu mau pemilu, India itu inflasinya 8 persen segala cara terkait pangan dilarang ekspor, agar harganya turun dan inflasinya terkendali. Musuh pemerintahan saat ini itu inflasi," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2023/09/04/171000226/india-setop-ekspor-harga-beras-dunia-melonjak

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke