Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

IHSG dan Rupiah Bergerak di Zona Merah pada Awal Sesi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (8/9/2023). Demikian juga dengan mata uang garuda yang melemah pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.945,93 atau turun 0,13 persen (8,8 poin) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.954,8.

Sebanyak 203 saham melaju di zona hijau dan 171 saham di zona merah. Sedangkan 213 saham lainnya stagnan.

Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 944,3 miliar dengan volume 1,5 miliar saham.

Associate Director of Research and Investment Pilar mas Investindo Maximilianus Nico Demus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang melemah. Sentimen yang membayangi pasar, yaitu data ekspor China yang mengalami penurunan akibat melemahnya permintaan global.

Ini merupakan salah satu penyebab utama, terlebih lagi perlambatan ekonomi China memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian di Eropa.

Di sisi lain, negara-negara seperti Jerman dan Italia, pun juga sedang berada di posisi yang tidak baik secara ekonomi saat ini.

"Prospek kenaikkan tingkat suku bunga, baik The Fed maupun Bank Sentral Eropa kian tidak pasti. Berdasarkan analisa teknikal, kami melihat IHSG melemah terbatas dengan support dan resistance pada level 6.930 sampai 6.995," kata Maximilianus dalam analisisnya.

Pasar saham Asia pagi ini bergerak pada teritori negatif. Indeks Komposit Shanghai China terkoreksi 0,44 persen (13,7 poin) di posisi 3.108,87, Nikkei Jepang melemah 0,97 persen (319 poin) pada level 32.675,69 dan Strait Times berada pada level 3.216,91 atau turun 0,3 persen (9,6 poin).

Rupiah masih melemah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah.

Melansir data Bloomberg, pukul 09.11 WIB rupiah berada pada level Rp 15.336 per dollar AS, atau turun 8 poin atau 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.328 per dollar AS.

Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah terjadi merespon data klaim tunjangan pengangguran semalam yang menunjukkan angka lebih rendah dari ekspektasi.

Data tersebut bisa menguatkan ekspektasi bahwa suku bunga tinggi AS akan berada di level tinggi untuk periode yang lebih lama.

“Data tenaga kerja yang solid bisa menaikkan kembali inflasi di AS. Rupiah mungkin masih bisa bergerak melemah terhadap dollar AS. Hari ini, rupiah berpotensi melemah ke arah Rp 15.350 per dollar AS, dengan potensi penguatan ke arah Rp 15.280 hingga Rp 15.300 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Selain itu pelambatan ekonomi China masih terlihat pada neraca perdagangannya di bulan Agustus di mana masih terjadi penurunan nilai ekspor dan impor.

Di sisi lain, penurunan tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS mungkin memberikan indikasi pelemahan dollar AS di mana pelaku pasar keluar dari dollar AS dan masuk ke nilai tukar lainnya.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

https://money.kompas.com/read/2023/09/08/092715826/ihsg-dan-rupiah-bergerak-di-zona-merah-pada-awal-sesi

Terkini Lainnya

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Punya KPR BCA? Ini Cara Cek Angsurannya Lewat myBCA

Work Smart
APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

APRIL Group Terjun ke Bisnis Kemasan Berkelanjutan, Salah Satu Investasi Terbesar di Sumatra dalam Satu Dekade

BrandzView
Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Siap-siap, BSI Bakal Tebar Dividen Rp 855,56 Miliar

Whats New
Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana 'Buyback' Saham

Kalbe Farma Umumkan Dividen dan Rencana "Buyback" Saham

Whats New
Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Pos Indonesia Ubah Aset Gedung Jadi Creative Hub E-sport

Whats New
IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

IHSG Lanjutkan Kenaikan Tembus Level 7300, Rupiah Tersendat

Whats New
Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Pengusaha Korea Jajaki Kerja Sama Kota Cerdas di Indonesia

Whats New
Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Menko Airlangga Siapkan Pengadaan Susu untuk Program Makan Siang Gratis Prabowo

Whats New
Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Enzy Storia Keluhkan Bea Masuk Tas, Stafsus Sri Mulyani: Kami Mohon Maaf

Whats New
Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Waskita Karya Optimistis Tingkatkan Pertumbuhan Jangka Panjang

Whats New
Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Apresiasi Karyawan Tingkatkan Keamanan dan Kenyamanan di Lingkungan Kerja

Whats New
Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Potensi Devisa Haji dan Umrah Capai Rp 200 Triliun, Menag Konsultasi dengan Sri Mulyani

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 68 Sudah Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

MARK Tambah Jajaran Direksi dan Umumkan Pembagian Dividen

Whats New
Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 di Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke