JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (22/9/2023). Sementara itu, mata uang garuda melemah pada perdagangan pasar spot.
Mengutip data RTI pada pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 6.998,46.IHSG naik tipis sebesar 0,1 persen atau 7 poin dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.991,46.
Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 156 saham di zona merah. Sementara itu, 207 saham lainnya stagnan.
Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 760 miliar dengan volume 1,2 juta saham.
Founder WH Project William Hartanto mengatakan, IHSG hari ini berpeluang menguat, setelah sempat kembali ke dalam fase pengujian level 7.000. Ini artinya, IHSG hanya kembali ke area sideways 6.900 sampai 7.000.
Adapun pergerakan IHSG cenderung mendekati resistance dan pada perdagangan kemarin terjadi penurunan nilai transaksi. Dengan demikian, arah IHSG masih menguat namun hanya memasuki fase pengujian kembali yang umumnya memang memakan waktu.
“Secara teknikal, level 7.000 kembali memasuki fase pengujian. Menurut kami, pengujian ini bisa berhasil namun agak memakan waktu hingga pekan depan (akhir bulan September 2023) sebelum penguatan lanjutan," kata William dalam analisisnya.
William memproyeksikan IHSG berpotensi bergerak bervariasi, dengan kecenderungan menguat dalam range 6.900 sampai 7.077.
Pasar saham Asia pagi ini bergerak mixed. Nikkei Jepang turun 0,89 persen (289,1 poin) pada level 32.281,8, dan Strait Times berada pada level 3.190,3 atau melemah 0,39 persen (12,5 poin).
Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,21 persen (37,3 poin) pada posisi 17.692,71, dan Indeks Komposit Shanghai China menguat 0,2 persen (6,1 poin) ke posisi 3.090,83.
Rupiah dibuka melemah
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini melemah. Melansir data Bloomberg, pukul 09.03 WIB rupiah berada pada level Rp 15.385 per dollar AS.
Rupiah melemah 10 poin atau 0,06 persen dibanding penutupan sebelumnya di level Rp 15.375 per dollar AS.
Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra mengatakan, pelemahan rupiah merupakan imbas dari sikap Bank Sentral AS yang hawkish yang memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan lagi tahun ini.
"Rupiah masih berpeluang melemah terhadap dollar AS. Hari ini Potensi pelemahan rupiah ke kisaran Rp 15.400 sampai dengan Rp 15.450 per dollar AS, dengan potensi support di kisaran Rp 15.350 per dollar AS,” kata Ariston kepada Kompas.com.
Sementara itu, tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS masih menunjukkan kenaikan untuk tenor 10 dan 30 tahun. Ini menunjukkan ekspektasi pasar terhadap suku bunga acuan AS ke depan. Indeks dollar AS pun masih bertahan dalam tren naiknya, sekarang bergerak di atas level 105.
"Di sisi lain, kondisi perekonomian Indonesia yang masih stabil seperti pertumbuhan PDB dan inflasi yang masih di dalam kisaran proyeksi, mungkin bisa membantu menahan pelemahan rupiah hari ini,” tegas Ariston.
https://money.kompas.com/read/2023/09/22/094500926/-ihsg-melaju-di-zona-hijau-pagi-ini-rupiah-melemah