Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Data Inflasi Picu Kekhawatiran Suku Bunga, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 0,51 persen, atau 173,73 poin menjadi ditutup pada level 33,631.14. S&P 500 melemah 0,62 persen dan berakhir pada level 4.349,61.

Sementara itu, Nasdaq Komposit yang padat teknologi kehilangan 0,63 persen, dan berakhir pada posisi 13,574.22. Pada hari sebelumnya, indeks utama mengakhiri kenaikan beruntun dalam empat hari.

Imbal hasil Treasury AS melonjak setelah data inflasi yang dirilis pada hari Kamis. Suku bunga acuan tenior 10 tahun naik hampir 11 basis poin menjadi 4,7 persen. Sementara untuk tenor 2 tahun imbal hasil diperdagangkan pada level 5,06 persen setelah naik lebih dari 6 basis poin.

Imbal hasil baru-baru ini mencapai level tertinggi dalam 16 tahun, yang berdampak pada volatilitas harga saham. Awal bulan ini, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun diperdagangkan di atas 4,8 persen.

Beberapa investor percaya bahwa imbal hasil yang lebih tinggi akan bertahan, yang menyebabkan penurunan pasar ekuitas pada hari Kamis.

“Setiap angka (CPI) yang muncul menunjukkan lebih banyak kekhawatiran yang menghilangkan keyakinan bahwa pada akhirnya kita akan mencapai inflasi 2 persen. Kami tidak akan mencapai inflasi sebesar 2 persen, namun pasar obligasi masih percaya bahwa kami akan mencapainya atau mendekatinya,” kata Phillip Colmar, Managing Partner dan ahli strategi global di MRB Partners, dikutip dari CNBC. 

“Pasar ekuitas terus mengarah ke bawah, dan menyadari bahwa imbal hasil akan bergerak lebih tinggi,” tambahnya.

Sonu Varghese, wakil presiden dan ahli strategi makro Carson Group, juga mencatat “korelasi negatif langsung terhadap harga ekuitas” ketika imbal hasil naik, terutama dalam jangka waktu singkat seperti yang terjadi dalam beberapa minggu terakhir.

Laporan Biro Statistik Tenaga Kerja AS mencatat bahwa indeks harga konsumen yang dirilis pada hari Kamis meningkat 0,4 persen pada bulan tersebut dan 3,7 persen dari tahun lalu. Menurut perkiraan Dow Jones masing-masing meningkat sebesar 0,3 persen (MoM) dan 3,6 (YoY).


Angka inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan energi, sesuai dengan ekspektasi para ekonom dengan kenaikan sebesar 0,3 persen dalam sebulan, dan 4,1 persen dalam basis 12 bulan. Data tersebut mengikuti pembacaan indeks harga produsen yang lebih kuat dari perkiraan untuk bulan September.

Saham Walgreens melonjak 7 persen pada hari Kamis setelah perusahaan jaringan apotek tersebut melaporkan kerugian yang lebih kecil dan kemajuan dalam rencana pemotongan biayanya. Beberapa perusahaan, termasuk JPMorgan, Black Rock, dan UnitedHealth Grup, dijadwalkan akan melaporkan kinerja kuartal III-2023 pada hari Jumat.

Sentimen lain yang membayangi pasar adalah perang Israel-Hamas yang sedang berlangsung beberapa hari belakangan ini. Kondisi geopolitik ini telah mendorong kekhawatiran akan potensi krisis pasokan minyak dan kenaikan harga bahan bakar, terutama jika masalah ini merembet hingga ke negara-negara produsen minyak di wilayah tersebut.

https://money.kompas.com/read/2023/10/13/074000826/data-inflasi-picu-kekhawatiran-suku-bunga-wall-street-berakhir-di-zona-merah

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke