Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jumlah Lansia di China Terus Meningkat, Permintaan Minyak Goreng Dunia Bakal Menurun

NUSA DUA, KOMPAS.com - Jumlah penduduk lanjut usia atau lansia di China terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini kemudian dinilai berpotensi berdampak terhadap permintaan minyak goreng dunia.

Global Agriculture Analyst Bloomberg Intelligence Alvin Tai mengatakan, saat ini China dihadapi fenomena bernama deteriorasi demografi, ditandai dengan usia median penduduk yang terus meningkat.

Pada saat bersamaan, tingkat kelahiran di Negeri Tirai Bambu kian menyusut, bahkan telah lebih rendah dari tingkat kematian.

"China mengalami penurunan populasi pertamanya dalam satu dekade pada tahun 2022," ujar dia, dalam 19th IPOC, di Nusa Dua, Bali, Jumat (3/11/2023).

Menurutnya, fenomena deteriorasi demografi China bakal berimbas terhadap menurunnnya permintaan minyak goreng global. Sebab datanya menunjukkan, orang cenderung mengurangi konsumsi minyak pada usia akhir 30-an.

Adapun saat ini, konsumsi minyak goreng di China telah mencapai 9 kilogram per kapita, dengan usia median penduduk 38,4 tahun. Angka konsumsi itu masih berpotensi meningkat dan mencapai puncak dalam beberapa tahun ke depan. Namun setelah itu, angkanya akan mulai menurun.

"Jadi ada dua faktor di sini, populasi semakin menyusut dan demografinya menua, jadi konsumsi (minyak goreng) akan menurun," kata Alvin.

Penurunan tingkat konsumsi minyak goreng sudah dialami oleh kawasan Eropa sebelumnya. Seiring dengan median usia yang terus meningkat, tingkat konsumsi minyak goreng di Benua Biru telah berada dalam tren penurunan sejak 2019.

Berkurangnya konsumsi minyak goreng di China dan Eropa dinilai perlu menjadi perhatian berbagai pihak. Pasalnya, kedua wilayah itu berkontribusi terhadap sekitar 29 persen konsumsi minyak goreng global.

Untuk mengantisipasi risiko penurunan permintaan global, Alvin menilai, Indonesia dan India bisa menjadi "penyelamat". Sebab, kedua negara itu memiliki usia median di bawah 30 tahun, sehingga memiliki waktu yang panjag untuk mengerek konsumsi.

"Selain itu, populasi India sekitar 1,4 miliar jiwa, dan populasi Indonesia sekitar 270 juta jiwa, menjadikan mereka mampu menyerap peningkatan permintaan minyak meskipun Uni Eropa mengurangi konsumsinya," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2023/11/03/133000826/jumlah-lansia-di-china-terus-meningkat-permintaan-minyak-goreng-dunia-bakal

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke