Saham Barito Renewables Energy Milik Prajogo Pangestu Naik 731 Persen Sejak IPO, Kini "Dipantau" BEI

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga saham PT Barito Renewable Energy Tbk (BREN) mengalami lonjakan signifikan sejak perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Oktober 2023 lalu.

Emiten milik Prajogo Pangestu tersebut mengalami kenaikan harga saham sekitar 731 persen dan saat ini berada pada level Rp 6.450 per saham, dari harga IPO yakni sebesar Rp 780 per saham.

Dengan kenaikan tersebut, anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) tersebut memiliki market cap atau kapitalisasi pasar sebesar Rp 866,9 triliun, melewati kapitalisasi pasar PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang saat ini sebesar Rp 648,3 triliun, dan mendekati market cap PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang saat ini sebesar Rp 1.087,82 triliun.

Terkait dengan hal ini, Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang mengatakan, pihaknya terus memantau pergerakan harga saham BREN. Dia juga mengungkapkan, BEI telah melakukan pengawasan Unusual Market Activity (UMA) dan Suspensi dalam dua sesi perdagangan.

“Pergerakan saham BREN, kami pantau terus dan sejauh ini sudah dilakukan tindakan pengawasan UMA dan suspensi Cooling Down (2 sesi),” kata Kristian kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).

Dia mengatakan, tindakan pengawasan lanjutan akan dilakukan oleh bursa jika memang diperlukan.

“Tindakan pengawasan selanjutnya akan dilakukan apabila dari hasil pemantauan bursa diperlukan tindakan tersebut,” tegas dia.

Sebagai informasi, BREN menawarkan 4 miliar lembar saham dengan harga Rp 780 per saham. IPO tersebut berhasil mengumpulkan total dana Rp 3,1 tiliun, dengan oversubscription sebesar 135,2 kali.

CEO Barito Pacific dan Komisaris Utama Barito Renewables Agus Salim Pangestu mengatakan, IPO BREN akan menetapkan patokan baru untuk valuasi perusahaan energi terbarukan dan harapannya akan mendorong lebih banyak perusahaan energi terbarukan untuk mencatatkan diri di pasar modal Indonesia.

“IPO ini merupakan komitmen kami yang teguh untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam upayanya menuju transisi energi yang berkelanjutan,” kata Agus, di Main Hall BEI Oktober lalu.