Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Acuan dan Perubahan Perilaku Agen Ekonomi

Bank Indonesia menggunakan instrumen dalam penyesuaian BI Seven-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR), yang berdampak pada likuiditas perbankan, sektor rill, dan pertumbuhan kredit.

Pada 19 Oktober 2023 tepatnya, BI7DRR dinaikkan dari 5,75 persen menjadi 6 persen dan pada 23 November 2023, BI7DRR tetap pada 6 persen.

Terjadinya peningkatan pasti akan menyebabkan biaya pinjaman yang lebih tinggi bagi bank-bank komersial, sehingga membuat mereka lebih berhati-hati ketika memberikan kredit kepada perorangan dan dunia usaha.

Namun, kali ini hal tersebut sepertinya tidak akan berdampak signifikan karena melimpahnya likuiditas di sektor perbankan.

Per Agustus 2023, Rasio alat likuid terhadap non-core deposit (AL/NCD) sebesar 118,5 persen, berada di atas ambang batas sebesar 50 persen.

Sama halnya dengan rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) pada Agustus yang mencapai 26,49 persen, melebihi tingkat minimum sebesar 10 persen.

Indikator ini menunjukkan bank memiliki likuiditas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya dan memenuhi persyaratan peraturan.

Jika suku bunga kredit perbankan naik, maka hanya terjadi dalam tiga bulan ke depan. Bank harus memprioritaskan pengelolaan aset dan liabilitas terlebih dahulu.

Dengan kata lain, bank tidak serta merta menaikkan suku bunga kredit begitu suku bunga acuan bank sentral meningkat. Pendekatan hati-hati juga berdampak pada sektor riil, khususnya sektor properti dan KPR.

Nasabah yang memilih suku bunga mengambang akan terbebani dengan kenaikan suku bunga KPR, karena hal tersebut mengikuti perubahan suku bunga acuan bank sentral.

Namun nasabah dapat meminta penurunan suku bunga mengambang atas KPR-nya dengan mengajukan permohonan tertulis kepada kantor pusat bank. Bank harus bisa memenuhi permintaan tersebut.

Kecil kemungkinannya akan terjadi kenaikan suku bunga KPR bersubsidi, mengingat harga rumah bersubsidi sudah mengalami kenaikan sejak bulan Juni.

Aturan baru KPR menetapkan batasan harga jual rumah yang terbagi di lima wilayah. Batas terendah rumah subsidi ditetapkan sebesar Rp 162 juta (10.400 dollar AS) pada 2023 dan Rp 166 juta mulai 2024 di wilayah Jawa dan Sumatera.

Batasan tertinggi rumah subsidi ditetapkan sebesar Rp 234 juta pada 2023 dan Rp 240 juta mulai 2024 di wilayah Papua.

Pemerintah telah memberlakukan pembatasan harga rumah yang dijual dan akan segera memberikan intensif, seperti pembebasan pajak pertambahan nilai atau subsidi biaya administrasi perumahan, bagi yang berpenghasilan rendah.

Kenaikan suku bunga BI7DRR berupaya memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah di tengah meningkatnya ketidakpastian global.

Bank sentral AS (Federal Reserve) kemungkinan akan mempertahankan sikap hawkish-nya dalam jangka Panjang, sehingga menyebabkan peningkatan modal dari negara emerging market ke AS.

Sehingga untuk mengurangi tekanan, BI telah menaikkan suku bunga kebijakan dan meningkatkan imbal hasilnya. Karena produsen cenderung menurunkan margin keuntungan bersih daripada menaikkan harga.

Kenaikan harga barang impor dalam perhitungan inflasi saat ini belum memberikan kontribusi yang signifikan terhadap inflasi.

Namun ke depan, penguatan dollar AS yang terus berlanjut mungkin membuat harga barang impor menjadi lebih mahal, membuat produsen tidak mampu lagi menyerap kenaikan harga, sehingga kenaikan harga tersebut dibebankan. Situasi tersebut dapat menyebabkan kenaikan harga karena pass-through nilai tukar.

Oleh karena itu, BI7DRR tetap 6 persen berfungsi untuk mengurangi tekanan depresiasi terhadap rupiah dan memastikan inflasi tetap terkendali. Koridor targetnya adalah 3,0 ±1 pada 2023 dan 2,5±1 persen pada 2020.

Keputusan Bank Sentral AS mempertahankan Fed Funds Rate (FFR) merupakan hal yang penting bagi Indonesia. Perbedaan antara BI7DDR dan FFR masih positif dan dapat menarik investor dalam mengalokasikan modalnya pada instrumen investasi portofolio di Indonesia.

Dengan demikian, pasokan devisa tetap terjaga dan tekanan depresiasi rupiah berkurang. Hal ini dapat memberikan sinyal positif kepada BI, sehingga BI mungkin perlu mengambil pendekatan lebih hati-hati dalam menyesuaikan BI7DRR.

BI dapat memilih untuk menjaga stabilitas dengan mempertahankan suku bunga tetap atau melakukan penyesuaian lebih kecil.

Selanjutnya, FFR yang stabil juga berdampak pada kebijakan fiskal Indonesia. Ketika tekanan terhadap rupiah mereda, cadangan devisa diperkirakan akan tetap utuh.

Oleh karena itu, pemerintah tidak perlu menerbitkan obligasi dalam bentuk dollar AS untuk mendukung cadangan devisa.

Dengan demikian, defisit anggaran akan terjaga dengan baik karena tidak ada tambahan kewajiban pembayaran bunga akibat penerbitan obligasi pemerintah baru dalam dollar AS.

Koordinasi kebijakan moneter dan fiskal sangat penting untuk menjaga stabilitas nilai tukar dan tingkat inflasi.

BI harus memantau dengan cermat dampak keputusan The Federal Open Market Committee (FOMC) terhadap rupiah dan melakukan intervensi di pasar valuta asing.

Pemerintah harus mempertahankan kebijakan fiskal yang sehat dengan mengendalikan defisit anggaran, membatasi pengeluaran dan utang luar negeri, dan melaksanakan reformasi struktural yang mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dalam rangka mendorong koordinasi kebijakan moneter dan fiskal, komunikasi dan kerja sama antara BI, Kementerian Keuangan, dan lembaga pemerintah terkait lainnya sangat dibutuhkan.

Pertemuan rutin, analisis bersama, dan pertukaran informasi dapat membantu menyelaraskan tujuan kebijakan dan memastikan pendekatan koheren.

Koordinasi tersebut akan membantu menjaga stabilitas nilai tukar rupiah, mengendalikan inflasi, serta menjaga pertumbuhan ekonomi dan kepercayaan investor.

Secara keseluruhan, tujuan kenaikan BI7DRR adalah untuk menjaga stabilitas perekonomian dan mendorong pertumbuhan dengan merangsang pertumbuhan kredit, likuiditas perbankan, dan sektor riil.

FFR yang stabil berdampak positif bagi Indonesia karena dapat menjaga imbal hasil (yield spread) antara aset rupiah dan dollar AS tetap baik, sehingga mendorong masuknya aliran modal portofolio asing ke Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2023/11/24/093718226/suku-bunga-acuan-dan-perubahan-perilaku-agen-ekonomi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke