Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Laba Bersih Bank BTPN Susut 13 Persen pada Kuartal III 2023, Ini Sebabnya

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank BTPN Tbk melaporkan, laba bersih setelah pajak Bank BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp 2,094 miliar pada kuartal III-2023.

Angka tersebut lebih rendah 13 persen secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama Bank BTPN Henoch Munandar menjelaskan, penurunan laba bersih tersebut berkaitan dengan penambahan pencadangan kredit yang dilakukan perusahaan.

Ia membeberkan, Bank BTPN memutuskan untuk menambah pencadangan kredit pada 2023 sebagai bagian dari antisipasi bank terkait proses restrukturisasi nasabah korporasi.

Ini juga menjadi bagian dari upaya mitigasi dari berakhirnya kebijakan stimulus COVID-19 dari pemerintah.

"Dengan adanya penambahan pencadangan ini, biaya kredit meningkat sebesar Rp 608 miliar, yang kemudian memengaruhi laba bersih setelah pajak perseroan," ujar dia dalam keterangan resmi, ditulis Senin (11/12/2023).

Ia menambahkan, total kredit yang disalurkan oleh Bank BTPN per akhir September 2023 meningkat sebesar 3,2 persen sepanjang tahun di posisi Rp 150,8 triliun.

Dari sisi pertumbuhan kredit, segmen Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dan syariah tercatat meningkat sebesar 21 persen secara tahunan dan 5 secara tahunan.

Adapun, total aset Bank BTPN mencapai Rp 195,84 triliun. Pre-Provision Operating Profit (PPOP) berada di level Rp 4,975 miliar meningkat dibandingkan periode tahun lalu yaitu Rp 4,912 miliar.

Lebih lanjut, Bank BTPN melaporkan rasio gross non-performing loan (NPL) alias rasio kredit macet berada di level 1,47 persen.

Angka itu diklaim lebih rendah dibandingkan rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,4 persen pada akhir September 2023.

Lebih lanjut, Bank BTPN juga membukukan pertumbuhan pendapatan bunga sebesar 23 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp 14,049 miliar.

Sementara pendapatan bunga bersih tercatat sebesar Rp 8,996 miliar, atau naik 4 persen persen di tengah kenaikan suku bunga.

Net Interest Margin (NIM) tercatat sebesar 6,44 persen, atau lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu yakni sebesar 6,36 persen.

“Banyak tantangan yang dihadapi industri perbankan Indonesia di sepanjang tahun 2023 dengan meningkatnya suku bunga, diantaranya dan ketidakpastian global lainnya," tutup dia.

https://money.kompas.com/read/2023/12/11/081900526/laba-bersih-bank-btpn-susut-13-persen-pada-kuartal-iii-2023-ini-sebabnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke