Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Harta 5 Orang Terkaya Ini Terus Bertambah di Tengah Masyarakat Dunia yang Makin Miskin

Laporan kesenjangan tahunan Oxfam menemukan, sejak 2020, kekayaan bersih taipan dunia telah meroket 114 persen menjadi total 869 miliar dollar AS, setelah memperhitungkan inflasi.

Jumlah tersebut setara Rp 13.939 triliun pada kurs Rp 15.557 per dollar AS.

Namun demikian di saat bersamaan, sekitar 5 miliar orang di seluruh dunia menjadi lebih miskin karena menghadapi inflasi, perang, dan krisis iklim.

Laporan tersebut mengacu pada data yang dikumpulkan Forbes.

Direktur keadilan ekonomi dan ras Oxfam Amerika Nabil Ahmed mengatakan, meskipun kesenjangan meningkat, tetapi muncul titik terang.

Para pekerja telah mengerahkan kekuatan mereka melalui pemogokan dan kesepakatan yang memperbaiki kompensasi dan kondisi kerja mereka. Selain itu, beberapa negara juga berpihak pada mereka dengan mendorong kebijakan yang bertujuan memperkuat hak-hak pekerja.

"Kita berada di era emas yang baru, tetapi para pekerja, regulator, serikat pekerja, dan pengorganisir komunitas mulai membuat terobosan di dalamnya,” kata dia dikutip dari CNN, Senin (15/1/2024).

Ia menjabarkan, miliarder Elon Musk yang dikenal memiliki beberapa bisnis termasuk Tesla dan SpaceX meraup kekayaan paling besar dalam beberapa tahun ini.

Tercatat, kekayaan Elon Musk melonjak menjadi 245,5 miliar pada November 2023, atau naik 737 persen dari Maret 2020.

Sementara pemimpin di sektor barang mewah asal Prancis LVMH Bernard Arnault dan keluarganya memiliki kekayaan bersih 191,3 miliar dollar AS, atau naik 111 persen pada periode yang sama.

Pendiri Amazon Jeff Bezos memiliki kekayaan 167,4 miliar dollar AS, atau naik 24 persen.

Sedangkan, kekayaan pendiri Oracle Larry Ellison berjumlah 145,5 miliar dollar AS, atau naik sebesar 107 persen.

Adapun, CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett, mencatat kekayaan bersih hingga 48 persen menjadi 119,2 miliar dollar AS.

Oxfam melaporkan, secara keseluruhan kekayaan pada miliarder tersebut meningkat senesar 3,3 triliun dollar AS atau 34 persen sejak 2020.

Kekayaan para miliarder dunia tersebut naik tiga kali lebih cepat dibandingkan tingkat inflasi.

Dalam laporan tahun ini Oxfam berargumentasi, dunia usaha memperoleh keuntungan besar, sehingga membantu mensejahterakan orang-orang kaya.

Sebanyak 7 dari 10 perusahaan publik terbesar di dunia mempunyai CEO miliarder atau miliarder sebagai pemegang saham utama.

Perlu diperhatikan, data yang sama menunjukkan 1 persen kelompok teratas di dunia ini menguasai 43 persen aset keuangan dunia.

Secara rinci, data dari Wealth X memaparkan, di Amerika Serikat kelompok ini meiliki 32 persen aset keuangan. Sementara di Asia, kelompok yang sama memiliki 50 persen dari aset keuangan yang ada.

Dari data ini, Oxfam telah meminta pemerintah untuk mengambil tindakan.

Direktur Eksekutif Sementara Oxfam International Amitabh Behar menuturkan, kekuasaan publik dapat mengekang kekuasaan korporasi dan ketidasetaraan. Hal itu akan membentuk pasar yang lebih adil dan bebas dari kendali miliarder.

“Pemerintah harus melakukan intervensi untuk menghentikan monopoli, memberdayakan pekerja, mengenakan pajak atas keuntungan perusahaan yang sangat besar ini, dan yang terpenting, berinvestasi pada era baru barang dan jasa publik,” kata dia.

https://money.kompas.com/read/2024/01/16/061300226/harta-5-orang-terkaya-ini-terus-bertambah-di-tengah-masyarakat-dunia-yang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke