Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Timnas Amin: Indonesia Kuasai Nikel, Harus Bermental "Superpower"

Dewan Pakar Timnas Amin Wijayanto Samirin mengatakan, tren harga nikel saat ini mengalami penurunan signifikan ketimbang komoditas unggulan RI lainnya, seperti CPO, batu bara, migas, maupun tembaga.

Sebagai gambaran, harga nikel di pasar global pada 22 Januari 2024 tercatat berada di level 16.036 dollar AS per ton, yang sekaligus menjadi terendah sejak April 2021.

Padahal, kata Wija, sapaan akrabnya, Indonesia menguasai hampir 50 persen produksi nikel di dunia. Maka seharusnya, RI mampu mengatur harga nikel agar tidak anjlok.

"Indonesia menguasai hampir 50 persen produksi nikel. Artinya masa depan, dinamika dan perkembangan harga itu ada di tangan Indonesia," ujarnya dalam diskusi 'Dilema Hilirisasi Tambang: Dibatasi atau Diperluas?’ di Hotel Aone, Jakarta, Kamis (25/1/2024).

Ia pun membandingkan dengan yang dilakukan Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC). Organisasi ini menguasai 30 persen produksi minyak mentah dunia, namun mampu mengatur pergerakan harga dengan menjaga antara pasokan dan permintaan.

Menurut Wija, OPEC selalu mencegah terjadinya kelebihan pasokan sehingga fluktuasi harga minyak mentah bisa diatur.

"Mereka (OPEC) membahas betul secara hati-hati, jangan sampai oversupply. Kalau oversupply sedikit dikurangi supaya harga naik. Mereka memerankan dirinya sebagai superpower. Nah, Indonesia dalam komoditi nikel juga harus memahami posisi itu," kata dia.

Ia memaparkan, sepanjang periode 2015-2022, ketika konsumsi nikel dunia naik sebanyak 1,1 juta ton, produksinya justru naik sebanyak 1,47 juta ton. Kenaikan produksi itu dengan hampir 100 persen kontribusi dari Indonesia.

Alhasil, RI berperan besar dalam membuat harga nikel menjadi turun signifikan, lantaran pertumbuhan permintaan yang lebih lambat daripada pertumbuhan produksi.

Maka dari itu, Wija menekankan, Indonesia perlu memiliki mentalitas sebagai negara adi kuasa dalam mengelola dan memahami pergerakan harga nikel dunia.

Menurut dia, RI tak bisa terlena dengan menggenjot produksi nikel dan melakukan ekspor, yang dalam jangka panjang justru akan merusak industrinya.

"Jadi mentalitas sebagai superpower itu harus kita miliki. Berpikir strategis jauh ke depan. Jangan sampai kita aji mumpung cepet-cepetan ngeduk, cepet-cepetan ekspor, tapi industri rusak," kata Wija.

https://money.kompas.com/read/2024/01/25/141142826/timnas-amin-indonesia-kuasai-nikel-harus-bermental-superpower

Terkini Lainnya

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM Bank Jateng

Whats New
Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan 'Employee Benefit'

Toko Marine Hadirkan Platform untuk Tingkatkan "Employee Benefit"

Whats New
Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Cara Cetak Rekening Koran BCA, BRI, BNI, dan Bank Mandiri via Online

Spend Smart
Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Daftar UMK Kota Surabaya 2024 dan 37 Daerah Lain di Jawa Timur

Whats New
Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Menhub Pastikan Bandara Juanda Surabaya Siap Layani Penerbangan Haji 2024

Whats New
Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Kian Menguat, Harga Bitcoin Kembali Tembus 67.000 Dollar AS per Keping

Whats New
Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Sri Mulyani: Barang Non Komersial Tak Akan Diatur Lagi dalam Permendag

Whats New
Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Lebih Murah dari Saham, Indodax Sebut Banyak Generasi Muda Pilih Investasi Kripto

Earn Smart
Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Jokowi Minta Bea Cukai dan Petugas Pelabuhan Kerja 24 Jam Pastikan Arus Keluar 17.304 Kontainer Lancar

Whats New
Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Dukung Ekonomi Hijau, Karyawan Blibli Tiket Kumpulkan 391,96 Kg Limbah Fesyen

Whats New
Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Relaksasi Aturan Impor, Sri Mulyani: 13 Kontainer Barang Bisa Keluar Pelabuhan Tanjung Priok Hari Ini

Whats New
Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Produsen Refraktori BATR Bakal IPO, Bagaimana Prospek Bisnisnya?

Whats New
IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

IHSG Menguat 3,22 Persen Selama Sepekan, Ini 10 Saham Naik Paling Tinggi

Whats New
Mengintip 'Virtual Assistant,' Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Mengintip "Virtual Assistant," Pekerjaan yang Bisa Dilakukan dari Rumah

Work Smart
Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Tingkatkan Kinerja, Krakatau Steel Lakukan Akselerasi Transformasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke