Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertumbuhan Ekonomi Stagnan 5 Persen, Jalan Indonesia jadi Negara Maju Kian Terjal

JAKARTA, KOMPAS.com - Mimpi Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 kian sulit. Hal ini seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi nasional yang stagnan di angka 5 persen.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2023 sebesar 5,05 persen. Angka ini bahkan melambat dibandingkan tahun 2022 sebesar 5,31 persen.

Untuk dapat menjadi negara maju pada 2045, baik pemerintah atau akademisi menilai, Indonesia membutuhkan laju pertumbuhan ekonomi minimal sebesar 6 persen setiap tahunnya.

Laju pertumbuhan ekonomi sebesar 5 persen diyakini tidak cukup untuk mengejar target RI menjadi negara maju pada saat perayaan 100 tahun Indonesia merdeka.

Ekonom Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda pun membenarkan, mimpi Indonesia menjadi negara maju menjadi semakin sulit tercapai dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang masih stagnan di angka 5 persen. Tren pertumbuhan di 5 persen ini diproyeksi berlanjut apabila tidak terdapat upaya untuk memperbaiki implikasi investasi terhadap perekonomian RI.

"Target menjadi menjadi negara maju sulit tercapai apabila langkah pemerintah ke depan sama," ujar dia, kepada Kompas.com, Selasa (6/2/2024).

Meskipun demikian, Nailul bilang, pemerintah masih dapat merealisikan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen. Ini bisa dilakukan dengan memperbaiki iklim investasi, ditandai dengan perbaikan rasio investasi terhadap PDB atau Incremental Capital Output Ratio (ICOR).

"Pertumbuhan ekonomi bahkan bisa hingga 7 persen, asalkan tadi perlu terobosan yang bagus, terutama mengurangi ICOR," katanya.

"Masalahnya ada di tingkat korupsi sehingga biaya investasi di Indonesia menjadi mahal," sambung Nailul.

Hal senada disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Ia menyebutkan, apabila Indonesia dapat menekan angka ICOR, perekonomian nasional akan mampu tumbuh lebih pesat.

"Kalau kita bisa turunkan ke angka 4, maka pertumbuhan kita akan tumbuh ke 6 dan 7 persen," ujar Airlangga, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (5/2/2024).

Menurut Airlangga, tingkat ICOR Indonesia yang masih tinggi menjadi wajar, mengingat saat ini pemerintah masih menyiapkan infrastruktur yang akan mendukung efisiensi investasi. Ia meyakini, nantinya berbagai infrastruktur yang dibangun pemerintah dapat menekan angka ICOR.

"Saya yakin begitu infrastruktur semua terbangun, kemudian kita punya logistik akan lebih baik, maka kita bisa menggenjot pertumbuhan dengan perbaikan ICOR," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2024/02/06/220000326/pertumbuhan-ekonomi-stagnan-5-persen-jalan-indonesia-jadi-negara-maju-kian

Terkini Lainnya

Perusahaan TI Indonesia Akuisisi Starup AI Singapura

Perusahaan TI Indonesia Akuisisi Starup AI Singapura

Whats New
Strategi Genjot Penerimaan Pajak Menurut Ekonom Senior Mari Elka Pangestu

Strategi Genjot Penerimaan Pajak Menurut Ekonom Senior Mari Elka Pangestu

Whats New
Apindo: Tapera Mestinya Bersifat Sukarela

Apindo: Tapera Mestinya Bersifat Sukarela

Whats New
Tolak Iuran Tapera, Serikat Buruh: Kami Masih Miskin, dari Mana Pemikiran Pemerintah Buat Ini Jadi Kewajiban?

Tolak Iuran Tapera, Serikat Buruh: Kami Masih Miskin, dari Mana Pemikiran Pemerintah Buat Ini Jadi Kewajiban?

Whats New
Dukung eFishery, HSBC Gelontorkan Green and Social Loan 30 Juta Dollar AS

Dukung eFishery, HSBC Gelontorkan Green and Social Loan 30 Juta Dollar AS

Whats New
Kemendag Bidik Transaksi 15 Miliar Dollar AS di TEI 2024

Kemendag Bidik Transaksi 15 Miliar Dollar AS di TEI 2024

Whats New
Pemerintah: Tapera Ini Bukan Iuran Potong Gaji, Ini Tabungan...

Pemerintah: Tapera Ini Bukan Iuran Potong Gaji, Ini Tabungan...

Whats New
Soal Kasus 109 Ton Emas, Antam Bantah Beredar Emas Palsu

Soal Kasus 109 Ton Emas, Antam Bantah Beredar Emas Palsu

Whats New
Prudential Indonesia Hadirkan PRUIncome Guard, Premi mulai Rp 500.000

Prudential Indonesia Hadirkan PRUIncome Guard, Premi mulai Rp 500.000

Whats New
PLN Mau Bikin 2.000 Tiang Listrik Jadi Charger Kendaraan Listrik

PLN Mau Bikin 2.000 Tiang Listrik Jadi Charger Kendaraan Listrik

Whats New
Mendag Zulhas Targetkan Perundingan IEU-CEPA Rampung Sebelum Oktober 2024

Mendag Zulhas Targetkan Perundingan IEU-CEPA Rampung Sebelum Oktober 2024

Whats New
Jika Tanggung Jawab Perusahaan Jalan dan Terapkan ESG, Masalah Sosial Ekonomi RI Bisa Teratasi

Jika Tanggung Jawab Perusahaan Jalan dan Terapkan ESG, Masalah Sosial Ekonomi RI Bisa Teratasi

Whats New
Mendag Zulhas Ungkap Impor Bahan Peledak Tertahan di Pelabuhan

Mendag Zulhas Ungkap Impor Bahan Peledak Tertahan di Pelabuhan

Whats New
Startup eFishery Masih Andalkan 'Fintech Lending' Jadi Mitra Pembiayaan

Startup eFishery Masih Andalkan "Fintech Lending" Jadi Mitra Pembiayaan

Whats New
Komitmen Pertagas Jalankan CSR, Harus Beri Manfaat ke Masyarakat dan Lingkungan

Komitmen Pertagas Jalankan CSR, Harus Beri Manfaat ke Masyarakat dan Lingkungan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke