JAKARTA, KOMPAS.com – Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memberikan imbal hasil tinggi. Meski begitu, investasi saham juga memiliki risiko yang tinggi pula, terutama jika investasi di saham gorengan.
Saham gorengan merupakan saham dengan fundamental yang kurang baik, namun mengalami fluktuasi yang tidak rasional dikarenakan manipulasi pasar yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu.
Tidak sedikit orang terjebak iming-iming fluktuasi saham gorengan yang dapat merugikan mereka.
SEVP Retail Markets & IT BNI Sekuritas Teddy Wishadi mengatakan, saham gorengan ini seringkali menjebak para investor pemula.
Karena itu, penting bagi setiap investor untuk melakukan riset menyeluruh, memahami risiko, dan mempertimbangkan tujuan investasi secara keseluruhan sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham.
Sehubungan dengan hal tersebut, Teddy memberikan beberapa tips untuk membantu investor agar terhindar dari jebakan saham gorengan.
1. Lakukan riset fundamental yang mendalam
Sebelum berinvestasi dalam saham, investor perlu melakukan riset fundamental terhadap perusahaan yang menerbitkan saham tersebut. Tinjau kinerja keuangan, prospek bisnis, manajemen, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi nilai saham.
Informasi tersebut dapat diperoleh dari situs web perusahaan, liputan media, atau rekomendasi tim riset. Misalnya, tim riset Ritel BNI Sekuritas yang memberikan pandangan bagi investor setiap harinya.
“Dengan pemahaman yang baik terhadap fundamental perusahaan, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih berdasarkan analisis yang objektif,” jelas Teddy dalam keterangannya.
2. Hindari saham dengan volatilitas yang tidak masuk akal
Saham dengan volatilitas tidak wajar dapat dijadikan indikasi sebagai saham gorengan.
Sebagai investor, jika menemukan saham-saham semacam itu, mereka harus lebih waspada dan melakukan analisa saham secara lengkap (fundamental dan teknikal) sebelum mengambil keputusan investasi.
3. Waspadai informasi yang tidak valid
Jangan tergoda untuk mengikuti rekomendasi investasi yang didasarkan pada sumber informasi yang tidak jelas atau tidak terverifikasi keabsahannya.
Hindari terpengaruh oleh rumor pasar atau tawaran investasi yang terlalu bagus untuk menjadi kenyataan. Selalu periksa kebenaran informasi yang diterima melalui sumber-sumber terpercaya dan terverifikasi.
4. Diversifikasi portofolio investasi
Salah satu cara efektif untuk mengurangi risiko investasi saham adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio.
Dengan memiliki sejumlah saham dari berbagai sektor industri dan berbagai tingkat risiko, investor dapat mengurangi paparan terhadap risiko spesifik yang terkait dengan satu saham atau satu sektor industri tertentu.
“Diversifikasi portofolio juga dapat membantu melindungi nilai investasi dari dampak negatif yang mungkin timbul akibat fluktuasi pasar,” kata Teddy
5. Gunakan aplikasi investasi yang tepercaya
Gunakan aplikasi investasi yang telah diawasi OJK dan tepercaya untuk melakukan transaksi saham.
“Dengan menggunakan aplikasi investasi yang terpercaya, investor dapat mengurangi risiko terjebak dalam transaksi saham yang tidak terkendali,” ungkap Teddy.
6. Miliki dan patuhi rencana investasi
Investor yang baik adalah investor yang telah memiliki rencana atau strategi dalam berinvestasi. Investor juga diharapkan dapat tetap patuh terhadap rencana investasi yang telah ditetapkan.
Hindari tergoda untuk melakukan transaksi berdasarkan emosi atau impulsif tanpa mempertimbangkan secara rasional. Dengan disiplin mengikuti strategi investasi, investor dapat mengurangi risiko terjebak dalam perangkap saham gorengan yang didorong oleh ketidakstabilan pasar.
Meskipun investasi saham dapat menghadirkan peluang keuntungan yang besar, kehati-hatian dan pertimbangan rasional tetap diperlukan dalam mengambil keputusan investasi.
https://money.kompas.com/read/2024/02/19/232928126/6-tips-agar-terhindar-dari-jebakan-saham-gorengan