Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Jepang dan Inggris Resesi, Eksportir Sebut Belum Ada Tren Permintaan yang Menurun

JAKARTA, KOMPAS.com - Perekonomian Jepang dan Inggris telah resmi masuk ke dalam jurang resesi. Kondisi ini tampaknya akan berdampak pada kinerja perdagangan Indonesia, salah satunya pada kegiatan ekspor.

Gabungan Pengusaha Ekspor Indonesia (GPEI) menyatakan, resesi yang terjadi di kedua negara tersebut sampai saat ini belum berpengaruh terhadap kinerja ekspor Indonesia.

Pasalnya, sejumlah kontrak dagang yang terjadi di kuartal I-2024 saat ini sudah disepakati sejak kuartal IV-2023.

"Belum ada tren permintaan yang menurun," kata Ketua Umum GPEI Benny Soetrisno kepada Kontan, Rabu (21/2/2024).

Benny memprediksi, dampak dari resesi yang dialami Jepang dan Inggris justru baru terlihat ketika kuartal II-2024, seperti menurunnya volume permintaan dan adanya penyesuaian harga produk.

"Kemungkinan untuk pengiriman barang di semester kedua 2024 akan mengalami penurunan volume atau permintaan harga lebih murah. Masih belum bisa dihitung, namun (volume permintaan) nanti turun," ucapnya.

Benny menyampaikan, sejumlah barang yang diekspor ke Jepang dan Inggris sangat berbeda. Ia merinci, untuk barang ekspor ke Jepang didominasi hasil tambang.

Sementara, untuk ekspor ke Inggris lebih banyak produk hasil industri kebutuhan masyarakat Inggris, seperti fashion, sepatu olahraga, furniture, komponen otomotif dan lainnya.

Untuk menyiasati kondisi global ini, para pengusaha tengah bersiap untuk mengalihkan pasarnya ke negara-negara tujuan ekspor yang ekonominya masih tumbuh.

"Sementara untuk ke Jepang dan Inggris, kita akan mengevaluasi kembali harga dengan efisien di proses produksinya," tutupnya. (Reporter: Rashif Usman | Editor: Handoyo). 

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Jepang dan Inggris Resesi, Begini Tanggapan Eksportir

https://money.kompas.com/read/2024/02/21/210845026/jepang-dan-inggris-resesi-eksportir-sebut-belum-ada-tren-permintaan-yang

Terkini Lainnya

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Pasar Lampu LED Indonesia Dikuasai Produk Impor

Whats New
Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Produksi Naik 2,2 Persen, SKK Migas Pastikan Pasokan Gas Bumi Domestik Terpenuhi

Whats New
Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Hasil Temuan Ombudsman atas Laporan Raibnya Dana Nasabah di BTN

Whats New
Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Penumpang LRT Jabodebek Tembus 10 Juta, Tertinggi pada April 2024

Whats New
Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 9 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Sri Mulyani Masuk Bursa Cagub Jakarta, Stafsus: Belum Ada Pembicaraan..

Whats New
Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Detail Harga Emas Antam Kamis 9 Mei 2024, Turun Rp 2.000

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Harga Bahan Pokok Kamis 9 Mei 2024, Semua Bahan Pokok Naik, Kecuali Ikan Tongkol

Whats New
Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Chandra Asri Group Akuisisi Kilang Minyak di Singapura

Whats New
BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

BTN Tegaskan Tak Sediakan Deposito dengan Suku Bunga 10 Persen Per Bulan

Whats New
[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

[POPULER MONEY] TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta | Pengusaha Ritel Minta Penjualan Elpiji di Warung Madura Diperketat

Whats New
Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Jadwal Operasional BCA Selama Libur dan Cuti Bersama Kenaikan Isa Almasih

Whats New
Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Duduk Perkara Gagal Bayar TaniFund sampai Pencabutan Izin Usaha

Whats New
Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Hanwha Life Akuisisi 40 Persen Saham Nobu Bank

Whats New
CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

CIMB Niaga Tawarkan Reksa Dana Saham Syariah dalam Dollar AS

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke