Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Mira, Sukses Berbisnis "Bakery Bergizi" Khas Riau gara-gara Anak Sulit Makan

JAKARTA, KOMPAS.com - Terkadang dalam menentukan bisnis dimulai dari berbagai keresahan sehari-hari yang ternyata jika ditemukan jawabannya bisa menjadi langkah pertamanya.

Siapa sangka, Makacha Bakery, bisnis bakery yang menjual oleh-oleh khas Riau, hadir dari keresahan Mira Dharma, yang awalnya hanya sebatas membuat roti kasur untuk dikonsumsi anaknya yang sulit makan.

Kepada Kompas.com Mira bercerita, dia hanya memiliki background sebagai konsultan arsitektur dan dosen di Universitas Riau. Sementara Mira sama sekali tidak memiliki bakat dan background baik dalam berbisnis ataupun pembuat kue.

Lantaran anak ketiganya yang bernama Acha, sulit untuk makan, dia pun mencoba untuk membuat roti kasur.

“Anak saya itu maunya roti nah kata dokter roti enggak ada gizinya. Singkatnya saya berfikir membuat roti yang memiliki kandungan gizi yang tinggi yang ternyata memang setelah makan roti itu berat badan anak saya bertambah,” ujarnya kepada Kompas.com saat ditemui di tokonya belum lama ini.

Usaha Mira untuk menambah berat badan anaknya pun dilihat oleh tetangga dan teman-teman Mira. Hingga banyak dari teman-temannya Mira tertarik untuk memesan olahan rotinya itu.

“Alhamdulillah rata-rata ternyata cocok di mereka dan Alhamdullilahnya lagi repeat order sampai akhirnya kita ready stock dan bukan sistem pre-order lagi,” ungkapnya.

Lantaran sudah memiliki pasar yang cukup ramai, Mira pun menekuni bisnisnya tepat tahun 2017 silam dengan nama toko Makaca. Makaca sendiri diambil dari nama anaknya yakni Acha.

“Jadi saya sering di panggil emak atau mak Acha, jadi nama usaha saya digabung saja Makacha,” kata Mira.

Kemudian Mira dan dibantu suaminya fokus mengembangkan bisnis rotinya itu dengan menambah variasi berbagai kue dan roti lain, salah satunya kue khas Riau yakni Bolu Kemejo. Mira bilang, keluarganya sendiri memiliki resep khusus untuk membuat Bolu Kemejo.

Gayung bersambut, menu jualan bolu Kemejo juga memiliki pasar yang besar. Hingga di tahun 2020, tepatnya pada saat pandemi, Mira dan suaminya memberanikan diri untu membuka toko pertamanya di Pekanbaru.

Bagi Mira membuka usaha di tengah-tengah pandemi bagaikan menaiki roller coster. Sebab pada saat itu, sempat omzetnya turun lebih dari 70 persen. Bahkan dirinya pernah sempat berfikiran untuk merumahkan karyawannya.

Namun berkat tekad, doa dan bantuan suaminya, Mira tetap semangat menjalankan bisnisnya.

Pelan tapi pasti usahanya pun kembali ramai lagi bahkan masih di tahun yang sama, dia menambah dua karyawan lagi lantaran kelebihan orderan.

Kemudian di awal tahun ini, Makacha berhasil menambah 1 tokonya lagi di wilayah Pekanbaru.


Selama menjalankan usahanya pun, Mira banyak belajar untuk berbisnis. Salah satunya dengan membuat berbagai bentuk ukuran bolu Kemejo mulai dari ukuran praktis isi 2, ukuran besar untuk family pack, hingga ukuran sedang isi 6.

“Karena bolu Kemejo bisa dimakan untuk nongkrong yah cukup 2 saja, atau untuk oleh-oleh yah bisa yang family pack jadi semua ukuran ada,” jelas Mira.

Bahkan, Mira juga memasarkan produknya melalui gerai oleh-oleh yang ada di Pekanbaru dan memasukkan produknya ke 26 titik minimarket (Indomaret) yang ada di Pekanbaru.

Produknya ini juga dapat dipesan secara online melalui media sosial seperti, WhatsApp dan Instagram serta aplikasi ojek online.

Dengan memproduksi 6.000 pack per bulannya, bisnis bakery milik Mira ini berhasil meraup omzet kurang lebih Rp 140 juta per bulannya.

Ekspansi bisnis

Meski masih terbilang skala kecil, Mira memberanikan diri melakukan penawaran saham dengan nama perusahaan PT Makacha Boga Utama dengan valuasi Rp 11 miliar, dengan harga per lembar sahamnya Rp 20.000 dan periode pembagian dividen 6 bulan. Perusahaan ini mendaftarkan "listing" ke bursa pada 2023 lalu. 

Dengan modal dari saham tersebut, ke depan Mira berencana untuk menambah tokonya lagi ke luar provinsi namun menjual produk makanan khas dari daerah tersebut.

“Misalnya pengennya buka di Sumatera Barat, saya ingin jual apa yang menjadi ciri khas di sana,” pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2024/03/18/140000126/cerita-mira-sukses-berbisnis-bakery-bergizi-khas-riau-gara-gara-anak-sulit

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke