Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Skenario" Konflik Iran dan Israel yang Bakal Pengaruhi Harga Minyak Dunia

LONDON, KOMPAS.com - Serangan Iran ke Israel membuat ketegangan di Timur Tengah meningkat. Hal ini juga dikhawatirkan akan membuat harga minyak dunia naik akibat dari gangguan pasokan global.

Dikutip dari CNN, Selasa (16/4/2024), serangan Iran meningkatkan kemungkinan konflik tersebut dapat mengganggu pengiriman rantai pasok global melalui Selat Hormuz.

Pasalnya, jalur perairan sempit di perbatasan selatan negara itu yang dilalui lebih dari seperempat perdagangan minyak maritim global termasuk minyak mentah dan produk minyak seperti bensin.

Peneliti Bruegel Simone Tagliapietra menjelaskan, ketika konflik semakin meningkat, Iran memiliki kemampuan untuk menyerang kapal tanker minyak yang melewati selat tersebut dengan menggunakan drone, rudal, atau kapal selam

Adapun, skenario terburuk yang dapat terjadi adalah blokade total terhadap selat tersebut oleh pemerintah Iran. Saat ini, kemungkinan blokade ini memang masih sangat rendah.

Sementara itu, analis Energy Aspects Richard Bronze menyebut ini adalah titik hambatan paling signifikan di pasar minyak global.

"Gangguan signifikan apa pun akan berdampak besar pada pasokan minyak global dan harga minyak,” kata dia. 

Perlu diingat, Iran adalah salah satu negara penghasil minyak yang penting dan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC). Iran mengekspor sebagian besar minyaknya ke China karena sanksi internasional yang sudah berlangsung lama.

Namun demikian, pengurangan ekspor minyak Iran akan berdampak besar pada pasar global. Pasalnya, China akan terpaksa bersaing untuk mendapatkan pasokan dari negara lain.

Sedikit catatan, Iran mengekspor hingga 1,5 juta barrel minyak mentah per hari, atau setara dengan 1,5 persen pasokan minyak global. Iran memproduksi total 3,25 juta barrel minyak mentah per hari pada Maret 2023.

Bronze melanjutkan, gangguan atau penyumbatan lalu lintas di Selat Hormuz akan membawa perubahan besar.

“Ini adalah rute utama atau satu-satunya bagi eksportir minyak Timur Tengah, termasuk anggota OPEC Arab," imbuh dia. 

Meskipun demikian, banyak pihak telah menyerukan agar sekutu Israel menahan diri untuk mencegah eskalasi yang lebih besar.

Di sisi lain, uncul kemungkinan sekutu terpenting Israel yakni Amerika Serikat akan membalas dengan kembali menindak ekspor minyak Iran. Namun, langkah ini dianggap akan menciptakan tekanan pada harga minyak global.

Sebagai informasi, harga minyak telah meningkat tajam sejak mencapai titik terendah pada awal Februari.

Brent telah naik lebih dari 16 persen pada Februari dan ditutup di atas 90 dollar AS per barel pada awal April untuk pertama kalinya sejak Oktober 2023. Sementara WTI telah meningkat hampir 19 persen hingga mencapai 85 dollar AS per barel.


https://money.kompas.com/read/2024/04/16/112500526/-skenario-konflik-iran-dan-israel-yang-bakal-pengaruhi-harga-minyak-dunia

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke