Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Febrio Kacaribu menilai, bank sentral memang perlu mengantisipasi dinamika global yang semakin tidak pasti.

"Kita dukung kebijakan Bank Indonesia yang pro stabilitas," kata dia, ditemui di Gedung AA Maramis, Jakarta, Kamis (25/4/2024).

"Karena memang kondisi globalnya sedang demikian yang harus kita antisipasi," sambungnya.

Untuk merespons kenaikan suku bunga itu, Febrio bilang, pemerintah dipastikan bakal bersinergi dengan BI lewat penyesuaian kebijakan insentif fiskal bagi kegiatan ekonomi.

Pemberian insentif bakal diberikan pemerintah guna mengantisipasi risiko perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dipicu oleh kenaikan tingkat suku bunga acuan bank sentral.

"Sinergi yang sudah biasa kita lakukan antara kebijakan moneter dan fiskal akan terus kita lakukan dan perkuat," ujarnya.

Lebih lanjut Febrio menyebutkan, "pemanis" yang bakal diberikan pemerintah berupa penguatan insentif yang sebelumnya telah dikucurkan seperti insentif pajak pertambahan nilai (PPN) ditanggung pemerintah (DTP) untuk pembelian rumah.

"Jadi ini nanti ke depan banyak sekali yang akan terus kita perkaya dan perkuat dari sisi APBN untuk terus menjaga momentum pertumbuhan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto juga menilai, langkah BI mengerek suku bunga acuannya sudah tepat.

Airlangga menjelaskan, pasar keuangan negara berkembang, termasuk Indonesia, belakangan berada dalam tekanan dari arah kebijakan suku bunga bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Dengan sikap The Fed yang diyakini belum akan menurunkan suku bunga acuan dalam waktu dekat, modal asing keluar dari pasar keuangan negara berkembang, sehingga mengakibatkan mata uang banyak negara melemah.

Oleh karenanya, langkah BI untuk meningkatkan kembali suku bunga acuannya sebesar 25 basis point atau 0,25 persen disebut sudah tepat.

Kenaikan suku bunga BI disebut Airlangga sebagai "defense mechanism" dari tekanan dollar AS.

"Kami merasa defense mechanism itu sudah berada dalam koridor yang pas," kata dia, ditemui di kantornya, Rabu (24/4/2024).

https://money.kompas.com/read/2024/04/25/184000526/suku-bunga-acuan-bi-naik-anak-buah-sri-mulyani--memang-kondisi-global-harus

Terkini Lainnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Proyeksi IHSG Hari Ini 26 Juni 2024 dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

IHSG Menguat di Awal Perdagangan 26 Juni 2024, Rupiah Justru Terkoreksi

Whats New
Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna 'Paylater' Terbanyak

Kelompok Usia 26-35 Tahun Jadi Pengguna "Paylater" Terbanyak

Whats New
Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Djagad Prakasa Dwialam Ditunjuk Jadi Dirut Kimia Farma

Whats New
S&P 500 dan Nasdaq 'Rebound' Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

S&P 500 dan Nasdaq "Rebound" Ditopang Kenaikan Harga Saham Nvidia

Whats New
Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Home Credit Indonesia Hadir di Jakarta Fair 2024, Simak Penawarannya

Spend Smart
Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Sri Mulyani-Tim Prabowo Suntik Kepercayaan Pasar, Rupiah Tak Lagi Terkapar

Whats New
Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Kembangakan Energi Hijau, TAPG dan Aisin Takaoka Bentuk Joint Venture Company

Whats New
Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Saham Airbus Sempat Menukik Hampir 12 Persen, Apa Sebabnya?

Whats New
Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan 'Paylater' Tumbuh Pesat

Minat Masyarakat Belanja di Toko dengan "Paylater" Tumbuh Pesat

Whats New
'Fintech Lending' Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

"Fintech Lending" Easycash Tunjuk Nucky Poedjiardjo Jadi Dirut

Whats New
Fenomena 'Makan Tabungan' Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Fenomena "Makan Tabungan" Terjadi di Kelas Menengah Bawah, Ini Penyebabnya

Whats New
Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Kemenperin: Hilirisasi Rumput Laut Punya Potensi Pasar Rp 193 Triliun

Whats New
Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara 'Paylater' Perkuat Mitigasi Risiko

Hadapi Kredit Macet, OJK Minta Penyelenggara "Paylater" Perkuat Mitigasi Risiko

Whats New
PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1 Berpengalaman, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke