Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

TOBA Absen Bagi Dividen, Ini Penyebabnya

“RUPS menyetujui penggunaan laba bersih tahun buku 2023 sebesar 20,9 juta dollar AS,” kata SVP Corporate Strategy & Investor Relations TBS, Nafi Sentausa di Jakarta.

“Di mana, jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas iduk sebesar 906.516 dollar AS. dengan perincian 790.000 dollar AS sebagai dana cadangan, dan 7,1 juta dollar AS digunakan untuk laba ditahan,” tambahnya.

Mengutip laporan keuangan perusahaan 2023, laba bersih TOBA hanya 7,9 juta dollar AS atau Rp 128 miliar (kurs Rp 16.210 per dollar AS), lebih rendah dibanding tahun 2022 yang mencapai 57,8 juta dollar AS (Rp 936,9 miliar).

Penurunan laba terjadi karena pendapatan perusahaan juga mengalami koreksi, di mana pada 2023 pendapatan tercatat sebesar 501,2 juta dollar AS atau menurun dibandingkan pencapaian pada 2022 sebesar 635,7 juta dollar AS.

Sementara itu, laba tahun berjalan perseroan tercatat sebesar 20,8 juta dollar AS atau Rp 337,1 miliar sepanjang 2023 atau turun signifikan dibandingkan dengan 2022 sebesar 93,8 juta dollar AS.

Direktur Keuangan TBS Energi Utama Juli Oktarina mengatakan alasan perusahaan tidak membagikan dividen tahun ini adalah untuk mengembangkan bisnis perusahaan. Di antaranya, pengembangan EBT, EV, dan waste management.

“Dari perusahaan kita sudah melihat bahwa laba ini menajdi modal kita untuk pengembangan bisnis EBT, dan EV, serta waste management,” ungkap Juli.

RUPST TOBA juga menyetujui pengangkatan kembali jajaran manajemen, di antaranya:

1. Bacelius Ruru sebagai komisaris utama merangkap komisaris independen
2. Djamal Nasser Attamimi sebagai komisaris
3. Ahmad Fuad Rahmany sebagai komisaris independen

https://money.kompas.com/read/2024/04/26/180900226/toba-absen-bagi-dividen-ini-penyebabnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke