Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Ekonom Ingatkan Risiko Pertumbuhan Ekonomi RI 8 Persen | Anomali Harga Emas yang Terus Cetak Rekor

1. Prabowo Mau Ekonomi RI Tumbuh 8 Persen, Ekonom Ingatkan Risikonya

Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke level 8 persen dalam kurun waktu 2-3 tahun ke depan. Namun ternyata, pertumbuhan ekonomi yang "dipaksakan" dinilai bakal berdampak buruk terhadap fundamental ekonomi negara itu sendiri.

Chief Economist DBS Bank Taimur Baig menjelaskan, laju pertumbuhan ekonomi yang lebih pesat dari kapabilitas suatu negara dapat menimbulkan distorsi makroekonomi yang luas. Hal ini ditandai salah satunya dengan pelebaran defisit transaksi berjalan, akibat angka impor yang melonjak untuk mendongkrak aktivitas ekonomi.

"(Pertumbuhan ekonomi yang terlalu pesat) juga dapat mengerek inflasi. Ini juga dapat menciptakan 'overheat' pasar aset, gelembung ekuitas properti, dan sebagainya," ujar dia dalam DBS Asian Insights Conference 2024, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

"Yang mana bisa menimbulkan permasalahan stabilitas finansial," sambungnya.

Selengkapnya klik di sini.

2. Kredit Perbankan Tumbuh ke Level Tertinggi dalam 5 Tahun

Bank Indonesia (BI) mencatat, kredit perbankan terus tumbuh hingga April 2024. Bahkan, laju pertumbuhan kredit perbankan mencapai level tertinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Berdasarkan data BI, penyaluran kredit perbankan tumbuh 13,09 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada April lalu. Laju pertumbuhan ini lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 11,8 persen.

"Pertumbuhan kredit 13,09 persen di April kemarin adalah pertumbuhan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir," ujar Deputi Gubernur BI, Juda Agung, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut Juda bilang, pertumbuhan itu tidak terlepas dari geliat ekonomi yang membaik. Ini tercermin dari data yang menunjukan, pertumbuhan positif penyaluran kredit dicatat oleh sektor industri, jasa dunia usaha, hingga perdagangan.

Selengkapnya klik di sini.

3. Rupiah Sempat Melemah Lagi ke Rp 16.000, Gubernur BI: Enggak Usah Kaget, Enggak Usah Bingung..

Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS sempat kembali menyentuh level Rp 16.000 per dollar AS. Ini terjadi di tengah tren penguatan rupiah yang telah meninggalkan level Rp 16.000 dollar AS pada pekan lalu. Namun demikian, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo tidak ambil pusing.

Menurut dia, fluktuasi nilai tukar mata uang merupakan suatu hal yang wajar terjadi. Adapun sampai dengan saat ini, pergerakan nilai tukar rupiah sudah sesuai dengan ekspektasi BI. Bahkan, kurs rupiah saat ini jauh lebih baik dari perhitungan bank sentral sebelumnya.

Pada pengujung April lalu, BI memprediksi, nilai tukar rupiah baru bisa menyentuh level Rp 16.000 per dollar AS pada kuartal III-2024. Kemudian, rupiah baru bisa berada di bawah Rp 16.000 per dollar AS pada kuartal terakhir tahun ini.

"Enggak usah kaget, enggak usah bingung (nilai tukar rupiah ) Rp 15.990, Alhamdulillah, yang penting stabil ya di sekitar Rp 16.000, bahkan menuju Rp 15.900, dan seterusnya," kata Perry, dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, di Gedung BI, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Selengkapnya klik di sini.

4. Kemendag Rilis Daftar 11 Komoditas dengan Perubahan Lartas, Apa Saja?

Kementerian Perdagangan (Kemendag) merilis ada 11 komoditas yang mengalami perubahan ketentuan larangan terbatas atau lartas dari Permendag 36 Tahun 2023 Jo. Permendag 3/2024 Jo. Permendag 7/2024. Adapun di antaranya adalah barang elektronik, obat tradisional, kosmetik dan perbekalan rumah tangga, alas kaki hingga katup.

Direktur Impor Kementerian Perdagangan Arif Sulistyo membeberkan, perubahan ketentuan impornya meliputi pertama adalah apabila di Permendag nomor 36 ketentuan impornya harus mengajukan Perizinan Impor (PI) dan Laporan Surveyor (LS), di Permendag 8 menjadi barang bebas impor.

“Kemudian relaksasi yang kita berikan apabila semula persyaratan Perizinan Impor (PI) berupa pertimbangan teknis dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjadi tanpa pertimbangan teknis dari Kemenperin. Selain itu apabila di Permendag 36 semula hanya dapat diimpor oleh importir yang usahanya untuk dijual kembali (API-U) menjadi dapat diimpor, baik oleh importir produsen (API-P) ataupun importir yang megang APIP-P,” ujarnya dalam sosialisasi Permendag 8 Tahun 2024 yang disiarkan secara virtual, Selasa (21/5/2024).

Selengkapnya klik di sini.

5. Anomali Harga Emas yang Terus-menerus Cetak Rekor Tertinggi

Chief Economist DBS Bank Taimur Baig menjelaskan, harga emas dan tingkat suku bunga sebenarnya memiliki hubungan terbalik. Apabila tingkat suku bunga bank sentral sedang tinggi maka harga emas rendah, begitu pun sebaliknya.

Dengan tingkat suku bunga acuan yang tinggi, investor akan mendapatkan imbal hasil yang lebih besar dari instrumen berbasiskan dollar AS. Oleh karenanya, ketika suku bunga tinggi, investor biasanya akan beralih dari instrumen tanpa imbal hasil, seperti emas, ke instrumen dengan underlying dollar AS.

"Dengan melihat tingginya tingkat suku bunga saat ini, emas seharusnya diperdagangkan di level yang sangat rendah, mungkin 500 dollar AS, tapi harga emas saat ini diperdagangkan di angka 2.400 dollar AS atau lebih tinggi," tutur Taimur, dalam DBS Asian Insights Conference 2024, di Hotel Mulia, Jakarta, Selasa (21/5/2024).

"Ini sangat langka di tengah tingginya tingkat suku bunga AS, instrumen dengan imbal hasil 0 persen bisa bergerak positif," sambungnya.

Selengkapnya klik di sini.

https://money.kompas.com/read/2024/05/23/060000026/-populer-money-ekonom-ingatkan-risiko-pertumbuhan-ekonomi-ri-8-persen-anomali

Terkini Lainnya

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Whats New
Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Whats New
Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Whats New
BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

Whats New
BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

Whats New
Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Whats New
AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

Whats New
InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Whats New
Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Work Smart
Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Whats New
Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Whats New
Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Whats New
Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Whats New
Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke