Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Menjaga Keuangan Keluarga Tak Hanya dengan Menabung, Perlu Juga Perlindungan Dana

Direktur Unit Usaha Syariah Maybank Indonesia Romy Buchari mengatakan, dalam perencanaan keuangan seseorang harus mulai mengetahui tujuan-tujuan keuangan, mengatur pengeluaran dan pendapatan, serta diversifikasi portofolio investasi.

Selain itu, memilih asuransi yang tepat perlu dipersiapkan. Oleh karena itu, manajemen finansial secara syariah dapat membantu masyarakat mempersiapkan keuangan dalam menghadapi berbagai risiko untuk melindungi keluarga.

"Terkadang dalam pengelolaan finansial, kita fokus mengumpulkan dana dan menabung, namun lupa akan pentingnya melindungi diri dan kekayaan," kata dia dalam keterangan resmi, Rabu (3/7/2024).

Ia menambahkan, melalui manajemen keuangan syariah, termasuk wealth preservation, masyarakat kini dapat memiliki akses dan kemudahan terhadap berbagai produk perbankan yang sesuai dengan prinsip syariah.

Dengan begitu, masyarakat bisa menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil dan mempersiapkan masa depan keluarga yang ditinggalkan dengan lebih baik.

Lantas bagaimana tips untuk menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil?

Berikut ini adalah tips untuk menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil.

1. Manajemen utang yang efektif dan bijaksana

Di tengah berbagai tantangan perekonomian global, dibutuhkan fondasi yang kuat untuk melindungi keuangan keluarga. Hal ini bisa dilakukan dengan menerapkan salah satu prinsip utama dalam manajemen keuangan syariah, yaitu menghindari utang yang tidak diperlukan.

Siapkan manajemen utang yang efektif, pastikan rasio cicilan terhadap pendapatan tidak melebihi 30 persen dengan mendahulukan cicilan produktif dibanding cicilan konsumtif untuk menjaga kondisi keuangan keluarga jangka panjang.

Jangan lupa untuk selalu membayar utang tepat waktu dan mempertimbangkan dengan baik sebelum melakukan pembelian, sehingga cicilan bulanan yang harus dibayar tidak akan megganggu arus kas (cash flow) keuangan bulanan dan tujuan finansial dapat dicapai dengan lebih cepat tanpa memiliki beban utang.

2. Menyisihkan penghasilan untuk dana darurat

Dana darurat dan tabungan merupakan dua komponen yang berbeda dalam pengelolaan keuangan. Tabungan ditujukan untuk mewujudkan rencana atau kebutuhan tertentu dalam keluarga, baik jangka pendek maupun panjang, maka dana darurat merupakan uang yang khusus dikumpulkan untuk memenuhi kebutuhan mendesak di masa mendatang.

Sebagai bentuk antisipasi dan proteksi terhadap keluarga, sisihkan sebagian dari total pemasukan setiap bulannya ke dalam alokasi dana darurat. Idealnya sebelum memulai berinvestasi, masyarakat harus memiliki dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran rutin bulanan sehingga dapat mempersiapkan keuangan saat dihadapkan dengan situasi yang tidak diinginkan.


3. Melakukan diversifikasi portofolio dalam berinvestasi

Diversifikasi portofolio bisa menjadi langkah tepat untuk meminimalisir faktor risiko dalam berinvestasi, termasuk dari kemungkinan terjadinya penurunan nilai aset di masa yang akan datang.

Saat melakukan investasi, tingkat risiko selalu berbanding lurus dengan pertumbuhan hasil. Oleh karena itu, diversifikasi portofolio perlu dilakukan dengan cara menempatkan dana investasi ke berbagai instrumen investasi syariah yang berbeda.

Dengan memilih lebih dari satu jenis instrumen investasi, masyarakat bisa mendapatkan hasil lebih berimbang dan memaksimalkan keuntungan.

4. Menyiapkan dana pensiun untuk hari tua sejahtera

Terakhir yang tak kalah penting adalah menyiapkan dana pensiun untuk hari tua. Dengan menyisihkan sebagian dari penghasilan sejak dini, maka masa pensiun yang sejahtera dapat diwujudkan tanpa mempengaruhi kondisi keuangan dan membebankan keluarga di masa depan.

Sebagai dana yang dikumpulkan dalam waktu cukup lama dan baru akan digunakan nantinya, temukan instrumen investasi syariah jangka panjang yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko untuk membangun dana pensiun, seperti reksa dana, obligasi syariah/sukuk, dan saham syariah akan membantu pencapaian dana pensiun yang dibutuhkan pada saatnya dibutuhkan nanti.

5. Memilih asuransi jiwa dan kesehatan yang tepat

Setelah utang, dana darurat dan investasi telah diatur dengan baik, kehidupan sehari-hari masyarakat tak lepas dari berbagai risiko yang bisa mempengaruhi kondisi keuangan. Meskipun risiko tidak dapat dihilangkan, tetapi bisa diminimalisir dengan memilih asuransi syariah yang sesuai dengan kebutuhan.

Asuransi kesehatan dapat membantu keuangan tetap stabil saat anggota keluarga sakit, sementara asuransi jiwa menopang kondisi keuangan jika ditinggalkan oleh sosok pencari nafkah dalam keluarga. Saat ini, asuransi syariah juga menawarkan banyak kelebihan, seperti perlindungan hingga usia 100 tahun serta pilihan untuk mewakafkan uang pertanggungan, memberikan kebaikan untuk kini dan nanti.

Proteksi menjadi salah satu cara untuk melindungi dana tabungan, investasi, dan anggaran keuangan keluarga dari pengeluaran akibat hal tak terduga, sehingga tujuan keuangan keluarga tetap dapat dicapai sesuai harapan.

Demikian adalah tips untuk menjaga kondisi keuangan keluarga tetap stabil.

https://money.kompas.com/read/2024/07/03/150000826/menjaga-keuangan-keluarga-tak-hanya-dengan-menabung-perlu-juga-perlindungan

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke