Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Helikopter Jatuh karena Mesin Mati

Kompas.com - 07/01/2008, 21:34 WIB

JAKARTA, SENIN - Mabes TNI AU menyatakan helikopter jenis S-58 Twin Pac yang jatuh di Pekanbaru, Riau, disebabkan salah satu mesinnya mati. "Kemungkinan salah satu mesin helikopter mati, saat berada di ketinggian," kata Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AU Marsekal Pertama Daryatmo kepada Antara di Jakarta, Senin (7/1).

Menurut Daryatmo, helikopter S-58 Twin Pac itu berada di Pekanbaru dalam rangka latihan rutin dan saat salah satu mesin bermasalah pilot berupaya untuk mendaratkan capung mesin tersebut namun gagal dan jatuh hingga menewaskan satu orang.

"Hingga ini proses evakuasi terhadap badan helikopter dan korban awak dan penumpang tengah dilakukan, sambil menunggu penyelidikan lebih lanjut," ujar Daryatmo.

Sementara itu Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Atang Sendjaja Marsekal Pertama Margono mengatakan, pihaknya hingga kini masih menyelidiki sebab musabab jatuhnya helikopter tersebut. "Kami masih cari tahu penyebab pastinya," ujarnya singkat.

Tentang jumlah awak dan penumpang yang mencapai sembilan orang saat latihan dilakukan, Margono mengatakan, masih dalam penelusuran. "Kami belum bisa sampaikan mengenai hal itu. Yang pasti kita masih selidiki," katanya.

Helikopter S-58 Twin Pac bermarkas di Skadron Udara 6 Lanud Atang Sendjaya, Bogor. Dari sembilan unit yang dimiliki hanya empat yang dinyatakan siap.

Kesaksian warga

Menurut informasi yang diperoleh Antara dari seorang warga Langgam, Hamid, helikopter itu jatuh sekitar dua kilometer dari Simpang Langgam, jalan lintas timur Sumatera yang menghubungkan Pekanbaru-Pangkalan Kerinci (ibukota Pelalawan). Lokasi pesawat jatuh berada di jalan lama  yang menuju Desa Langgam, Kecamatan Langgam.

Menurut dia, peristiwa naas itu terjadi pada pukul 16.00 WIB, saat hujan lebat dan tiba-tiba masyarakat mendengar suara hempasan yang mengagetkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com