NEW YORK, MINGGU - Pasar Saham Amerika Serikat pekan ini jatuh ke jurang terdalam sejak Juli 2002, menyusul laporan-laporan yang menyebutkan buruknya kinerja di sektor perumahan, manufaktur serta retail sehingga mendorong adanya spekulasi bahwa ekonomi memasuki resesi.
"Bagiku, sepertinya sudah terjadi resesi," sebut Jason Cooper, Fund Manager Source Investment Advisors in South Bend, Indiana. "Tidak ada yang mengatakan keburukan ini sudah berakhir," tambahnya.
Indeks Standard & Poor's 500, pekan ini turun hingga 5,4 persen ke level 1.325,19, level terendah sejak September 2006. Total tahun ini indeks sudah turun 9,8 persen, sebuah awal terburuk untuk permulaan tahun. Sementara Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) turun 4 persen ke 12.099,30, menjadikan total tahun ini turun 8,8 persen. Demikian juga Indeks Komposit Nasdaq yang pekan ini turun 4,1 persen ke 2.340,02.
Paket stimulus ekonomi senilai 150 miliar dollar AS yang diajukan Presiden AS George W. Bush dan kesiapan Ketua Federal Reserve (The Fed/bank sentral AS) Ben S. Bernanke untuk melakukan tindakan substantif dalam menurunkan suku bunga, gagal menenangkan investor menghadapi kekhawatiran pelambatan ekonomi.
"Semua lini pemerintahan berbicara soal perhatian mereka akan perekonomian dan apa yang akan mereka lakukan untuk menolongnya, Tapi hal itu hanya membuat pasar finansial bertambah merasa khawatir," sebut David Pearl, head equities di Epoch Investment Partners di New York.
"Kami masih tetap khawatir akan finansial dan bank-bank AS. Trendnya masih tetap turun," imbuh Brett Hammond, chief investment strategist di TIAA-CREF di New York.
Pekan depan lebih dari 100 perusahaan yang termasuk dalam S&P 500 akan melaporkan pendapatan mereka, antara lain Apple Inc., Bank of America Corp. dan Pfizer Inc. Menurut analis, pendapatan kuarter keempat perusahaan-perusahaan yang masuk dalam S&P 500 itu sebagai grup, turun 17 persen, yang berarti penurunan terbesar sejak 2001.
Perdagangan Wall Street tutup pada 21 Januari besok, karena libur Martin Luther King Jr.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.