Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menneg BUMN "Fit and Proper Test" Plt Dirut Pos

Kompas.com - 23/07/2008, 11:56 WIB

Laporan Wartawan Kompas Suhartono

JAKARTA,RABU -  Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengaku, untuk mengisi kekosongan jabatan Direktur Utama (Dirut) PT Pos Indonesia Hana Suryana yang telah ditahan Kejaksaan Agung sejak Senin ( 21/7P) lalu, Kantor Kementerian Negara BUMN saai ini tengah melakukan uji kelayakan dan kepatutan atau Fit and Proper Test terhadap pelaksana tugas (plt) Dirut Pos.

"Sekarang kita sedang melakukan fit and proper test untuk posisi melaksanakan tugas Dirut Pos Hara Suryana. Sementara, posisi Dirut dikosongkan. Memang ada asas praduga tak bersalah terhadap yang bersangkutan. Namun, supaya tidak terganggu tugas-tugas di posisi Dirut Pos, kita tengah menyiapkan pelaksana tugasnya yang akan mewakili Dirut," ujar Sofyan, menjawab pers, seusai menghadiri acara pembukaan Kongres Asia Human Resources Development (HRD) di Jakarta Convention Centre (JCC), Rabu pagi ini.

Acara itu dibuka resmi oleh Wapres Muhammad Jusuf Kalla. Namun, Sofyan tidak menyebutkan siapa dan dari mana orang yang akan menggantikan Plt Dirut Pos tersebut. "Kalau nanti ternyata yang bersangkutan tidak bersalah secara hukum, ya kita pulihkan lagi hak-haknya. Kita akan rehabilitasi lagi nama baiknya," tambah Sofyan.

Dalam catatan Kompas, Senin lalu, Kejaksaan Agung telah menahan Hana Suryana dan 10 tersangka kasus korupsi lainnya di lingkungan Pos Indonesia. Sebagian besar terkait dengan kasus penggunaan dana operasional Pos Indonesia. Salah seorangnya tersangkut kasus pengadaan alat pendeteksi virus Flu Burung dengan nilai proyek senilai Rp 17,19 miliar dan dua tersangka terkait kasus proyek penyiapan data dan informasi spesial sumber daya alam di kabupaten daerah tertinggal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com