Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Minta Rio Tinto Berdialog

Kompas.com - 21/08/2008, 14:15 WIB

Laporan Wartawan Persda Network Ade Mayasanto

JAKARTA, KAMIS - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengajak petinggi Rio Tinto untuk duduk bareng membahas permasalahan tumpang tindih izin Kuasa Pertambangan (KP) yang dikeluarkan Pemkab Morowali dan Konawe yang saat ini menjadi batu sandungan Perusahaan raksasa Rio Tinto tak kunjung memulai kontrak karya (KK).

"Soal kuasa pertambangan sudah dibicarakan, dan Wapres bilang tolong carikan solusi bagaimana, kita akan ikut lagi untuk berdialog supaya kita bisa mencari solusi yang baik bagi semua," kata Presdir Rio Tinto Indonesia Omar S Anwar usai bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Istana Wapres, Jakarta, Kamis (21/8).

Aplikasi KK proyek nikel bernilai 2 miliar dollar AS atau sekitar Rp 18 triliun ini sudah diajukan sejak 2000. Proyek mengalami penundaan lantaran alotnya perundingan Pemerintah Indonesia dengan Rio Tinto terkait materi KK dan masalah perpajakan. Rencana investasi semakin membelit untuk diselesaikan karena Pemkab Morowali dan Konawe mengeluarkan izin KP kepada grup Bintang Delapan.

Meski memastikan sudah membahas dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Omar enggan mengemukakan konsep penyelesaian masalah tersebut, termasuk penawaran pembagian wilayah. "Kita tidak bisa bilang, karena menghormati proses. Itu nanti kita harus duduk bersama, dan mencari yang terbaik untuk semua," ungkapnya.

Menurut dia, pihak Rio Tinto akan membeberkan perihal penyelesaian masalah tumpang tindih izin KP bila semua pihak bersepakat. "Kalau sudah mendekati rampung, kita jelaskan lagi. Apalagi masalah pajak sudah rampung dari sisi pemerintah. Jadi tinggal dokumen dengan pemda, dan kita harus datang ke sana, setelah itu baru ke parlemen," paparnya.

Proyek mercusuar Rio Tinto di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara menurut rencana mulai beroperasi pada 2015, dengan menyedot tenaga kerja hampir 5000 pekerja. "Tentu ini akan menambah PDB pemerintahan setempat," tandasnya seraya mengemukakan, pihaknya akan menggelar training dan menyekolahkan sejumlah tenaga kerja daerah untuk menyukseskan penambangan nikel di area 73 ribu area hektar
kedua provinsi ini.

"Training akan ditingkatkan, dan diikutkan dalam penambangan," sergahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com