JAKARTA, JUMAT - PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, meski mengalami kenaikan harga hingga dua kali, volume konsumsi elpiji tabung 12 kg terus mengalami peningkatan.
Dirut Pertamina Ari Soemarno di Jakarta, Jumat (5/9) mengatakan, konsumsi elpiji 12 kg mengalami kenaikan lima persen dari 85.000 ton pada Juli menjadi 87.000-88.000 ton pada Agustus 2008. "Kami sudah antisipasi dengan menambah impor tabung elpiji. Impor dilakukan karena produsen dalam negeri konsentrasi ke tabung 3 kg," katanya.
Kenaikan dua kali harga elpiji 12 kg pada 1 Juli 2008 dan 25 Agustus 2008 tidak mempengaruhi volume konsumsi bahan bakar tersebut. Menurut Ari, kenaikan konsumsi elpiji 12 kg tersebut terutama dikarenakan beralihnya konsumen minyak tanah ke elpiji 12 kg seiring program konversi.
"Ternyata, banyak juga masyarakat berpenghasilan menengah yang memakai minyak tanah. Begitu minyak tanahnya ditarik, mereka beralih ke 12 kg," katanya.
Mengenai mahalnya harga elpiji 12 kg terutama di wilayah timur Indonesia, Ari mengakui, harga elpiji 12 kg seperti di Kupang mencapai Rp150.000-200.000 per unit. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan infrastruktur. "Untuk memasok ke Kupang, tabung harus diangkut dari Bali yang merupakan tempat pengisian elpiji terdekat. Jadi, agen mesti menanggung biaya transportasinya," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.