Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Rate Hambat Sektor Properti

Kompas.com - 21/10/2008, 12:57 WIB

JAKARTA, SELASA — Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perusahaan Real Estate Indonesia (REI) Teguh Satria di Jakarta, Selasa (21/10), mengatakan, tingginya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) yang kini mencapai 9,5 persen berdampak negatif pada sektor properti.

Menurut Teguh, kenaikan BI Rate telah memicu kenaikan suku bunga kredit bank untuk KPR dan kredit konstruksi. "Rata-rata (suku bunga) naik sebesar 2-3 persen," ujarnya.

Ia menambahkan, kini suku bunga kredit untuk KPR dan konstruksi rata-rata mencapai 14-17 persen dari sebelumnya 12-14 persen per tahun.

Kenaikan suku bunga kredit bank tidak serta merta menaikkan harga jual properti. Sebab, pengusaha properti juga harus mempertimbangkan kemampuan daya beli masyarakat. "Harga tidak naik saja susah menjualnya," ujarnya.

Untuk itu, ia mengharapkan, BI Rate sebaiknya tidak naik lagi hingga akhir tahun. "Syukur-syukur bisa turun," tuturnya.

Menurut dia, saat ini harga properti yang belum naik. Karena itu, ia menyarankan saat ini merupakan waktu yang tepat untuk membeli properti.

Selain kenaikan BI Rate, sektor properti juga terpukul akibat gejolak finansial global yang telah menjalar ke Indonesia. Akibatnya, bank mengalami kesulitan likuiditas sehingga ekspansi kredit menjadi macet. Imbasnya, banyak bank menyetop kredit ke sektor properti. Padahal, kredit bank selama ini menjadi darah bagi pembangunan properti.

Menurut Teguh, saat ini hanya Bank Tabungan Negara (BTN) yang masih getol menyalurkan kredit ke sektor properti. Pada 2009 ia berharap BI Rate sesuai dengan asumsi, yaitu 7,5 persen. Jika itu tercapai, ia yakin sektor properti akan bergairah kembali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

KPPI Mulai Penyelidikan soal Impor Ubin Keramik

Whats New
Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Karier.mu dan Women’s World Banking Luncurkan Modul Kapabilitas Keuangan dan Digital, Bisa Diakses Gratis

Whats New
Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Bersama Mentan Amran, Presiden Jokowi Lakukan Peninjauan Program Pompanisasi di Kotawaringin Timur

Whats New
IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

IHSG Menguat di Akhir Sesi, Rupiah Koreksi

Whats New
Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Membandingkan Anggaran Makan Siang Gratis Rp 71 Triliun dengan Pembangunan IKN

Whats New
Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Badan Bank Tanah Targetkan Peningkatan Aset Lahan 23.000 Hektar Tahun Ini

Whats New
Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Surge dan Arsari Group Sepakati Kerja Sama Penyediaan Akses Internet Masyarakat

Whats New
2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

2 Solusi Lupa PIN ATM BNI, Bisa dari HP Antiribet

Spend Smart
Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Mandiri Energi, Dusun di Cilacap Ini Andalkan Listrik dari Tenaga Surya

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Infrastruktur Telko SUPR Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 3,8 Persen

Whats New
Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Menko Airlangga Yakini Kinerja Kemenko Perekonomian pada 2025 Mampu Maksimalkan Transformasi Ekonomi Menyeluruh

Whats New
Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Bank Tanah Siapkan 150 Hektar di IKN untuk Polri

Whats New
Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Bank Tanah Sediakan 1.750 Hektar untuk Relokasi Kampung Nelayan Terdampak IKN

Whats New
2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

2 Cara Ganti PIN ATM BCA, Bisa lewat HP?

Spend Smart
Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Akhiri Dugaan Monopoli, KPPU Terima Perubahan Antarmuka Jasa Logistik di Aplikasi Shopee

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com