Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Bisnis, Tanri Abeng Mundur

Kompas.com - 22/02/2009, 01:18 WIB

MAKASSAR, SABTU - Mantan Menteri Negara Pengelola Badan Usaha Milik Negara (Menneg PBUMN) era BJ Habibie, Tanri Abeng, menegaskan dirinya mundur dari bursa pencalonan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI sebelum hari pemilihan.
    
"Saya menegaskan mundur dari bursa pencalonan anggota DPD-RI dan berkonsentrasi untuk memilih jalur bisnis," ujar Tanri Abeng, di Makassar, Sabtu (21/2) malam.
    
Menurut dia, keputusannya mundur dari pencalonan DPD-RI semata-mata karena dia ingin mengembangkan dunia bisnis dan menarik investor masuk ke dalam negeri khususnya ke Sulawesi Selatan. "Saya tidak mau setelah saya terpilih menjadi anggota DPD-RI dan menjadi pelayan publik konsentrasiku harus terbagi dua antara kepentingan publik dan kepentingan bisnis," kata pengusaha asal Selayar tersebut.
    
Tanri Abeng mengaku tidak mencari uang di DPD. Mantan anggota MPR RI ini mengaku hanya ingin mengabdi untuk rakyat Sulsel. Sebagai konglomerat, dia mengaku sangat ingin berbuat bagi rakyat Sulsel. Salah satunya melalui jalur politik.
    
Sebenarnya, kata Tanri, niatnya untuk duduk di DPD RI muncul empat tahun lalu, tepatnya pada Pemilu 2004. Sayang, saat itu dirinya tidak diloloskan. Dia sempat kecewa saat itu.
    
Selain itu, pengunduran dirinya dari pencalonan DPD-RI, kata mantan anggota MPR-RI ini, sempat membuat kecewa para pendukungnya karena dirinya masih diperhitungkan dalam kancah perpolitikan. "Waktu pertama kali saya menyatakan ingin mengundurkan diri dari pencalonan anggota DPD-RI orang-orang terdekat dan tim yang telah mencalonkan saya kecewa atas keputusanku, namun setelah saya memberikan penjelasan mereka menerimanya," ujarnya.
    
Dijelaskannya, kondisi perpolitikan Indonesia saat ini cenderung aman dan generasi perpolitikan memang harus dibangun dengan generasi muda.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Pelita Air Buka Rute Langsung Jakarta-Kendari, Simak Jadwalnya

Whats New
Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Bank Ina Ditunjuk sebagai Bank Persepsi

Whats New
BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

BI Rate Naik, Perbankan Antisipasi Lonjakan Suku Bunga Kredit

Whats New
Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com