Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Polling" SMS Kompas.com: Capres Alternatif Ungguli SBY

Kompas.com - 31/03/2009, 05:49 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Susilo Bambang Yudhoyono menjadi satu-satunya calon presiden yang dapat bersaing ketat dengan calon alternatif, Marwah Daud dan Rizal Ramli, bagi pembaca Kompas.com yang mengirim SMS ke redaksi Kompas.com.

Polling via SMS itu dilakukan sejak tiga pekan lalu dan hingga Senin (23/3) petang sudah mencakup 20.554 responden. Seperti polling SMS lain, polling ini tidak menggambarkan kecenderungan pemilih secara umum, tetapi kecenderungan pemilih sejumlah pembaca yang bersedia mengirimkan pesan singkatnya ke redaksi Kompas.com.

Dengan kata lain, kemauan dan keinginann pembaca mengirim SMS dengan tarif premium Rp 2.000 per SMS lebih diutamakan. Juga tidak ada batasan bagi seorang responden untuk mengirimkan lebih dari satu kali SMS.

Meski begitu, bukan berarti polling itu tidak ada artinya. Sebab, dengan pemberlakuan tarif premium, berarti responden pembaca yang mengirim SMS sudah mantap menentukan pilihannya dan ingin calon pilihannya dikenal publik. Syukur-syukur banyak responden lain yang memilih calonnya.

Yang menarik dari polling ini, selama dua pekan pertama, capres jagoan Dewan Integritas Bangsa (DIB), Rizal Ramli, menduduki peringkat pertama. Akan tetapi, pada awal pekan ketiga, Senin petang kemarin, posisi Rizal Ramli (24,91 persen) digeser capres DIB lainnya, Marwah Daud Ibrahim (28,7 persen).

Sementara capres usungan parpol yang bertahan di posisi ketiga sejak awal polling adalah Susilo Bambang Yudhoyono (20,4 persen). Posisi SBY sejak awal nyaris tak berubah dan terus ditempel oleh Hidayat Nur Wahid (11,55 persen).

Bagaimana dengan capres lain yang namanya sudah lama disebut-sebut sejumlah kalangan? Megawati Soekarnoputri, Prabowo Subiyanto, dan Sutiyoso mendapat tak lebih dari 5 persen. Adapun Jusuf Kalla 1,26 persen serta capres lain, termasuk Sultan Hamengku Buwono X, Deddy Mizwar, dan Yudi Chrisnandi tak lebih dari 1 persen.

Sekali lagi, polling SMS tidak bisa dipakai untuk mengukur kecenderungan pemilih secara umum. Namun, jika Anda pembaca Kompas.com, ingin agar calon pilihan Anda dikenal dan dipilih, tak ada salahnya Anda mengirim SMS ke redaksi Kompas.com. Caranya, ketik AD<spasi>PILPRES<spasi>KODE capres pilihan Anda, lalu kirim ke 9858.

Untuk diketahui, tampilan capres pilihan Anda akan berubah setiap ada SMS yang masuk, sementara urutan tampilan disesuaikan dengan capres terbanyak yang dipilih responden.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Pesawat SQ321 Alami Turbulensi, Ini Kata CEO Singapore Airlines

Whats New
10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

10 Daerah Penghasil Karet Terbesar di Indonesia

Whats New
5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

5 Dekade Hubungan Indonesia-Korsel, Kerja Sama Industri, Perdagangan, dan Transisi Energi Meningkat

Whats New
Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Negara Penghasil Karet Terbesar Ketiga di Dunia Adalah Vietnam

Whats New
OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

OJK Cabut Izin BPR Bank Jepara Artha di Jawa Tengah

Whats New
Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Efek Taylor Swift, Maskapai Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Whats New
Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto 'Alternatif' Juga Kian Menguat

Bukan Hanya Bitcoin, Aset Kripto "Alternatif" Juga Kian Menguat

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Kemenhub Sebut Kenaikan TBA Tiket Pesawat Tunggu Momen yang Tepat

Whats New
Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Tiga Negara di Dunia dengan Jumlah Penduduk Terbesar, India Juaranya

Whats New
Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Proses Studi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Dilanjutkan Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Cek Harga Bahan Pokok, KPPU Sidak Pasar di 7 Kota

Whats New
Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Kebijakan Impor Terbaru Dinilai Bisa Normalkan Pasar

Whats New
Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Jadi Tuan Rumah ITS Asia Pacific Forum, Indonesia Bakal Pamerkan Transportasi di IKN

Whats New
Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Apindo Nilai Kolaborasi TikTok Shop-Tokopedia Bisa Pacu Transformasi Digital di RI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com