Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Hot Money" Masuk Mendongkrak Rupiah

Kompas.com - 15/04/2009, 09:17 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk pertama kalinya selama 2009, kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menguat di bawah Rp 11.000 per dollar AS. Kemarin (14/4), hingga pukul 21.00 WIB, rupiah berada di kisaran Rp 10.900 per dollar AS, menguat 2,02 persen ketimbang hari sebelumnya. Artinya, uang merah putih telah menguat 3,9 persen sejak awal tahun.

Penguatan ini adalah buah masuknya dana investasi asing jangka pendek atau hot money ke pasar finansial Indonesia. Suasana politik Indonesia yang aman menjadi "vitamin" penguatan rupiah. "Ini murni karena amannya pemilu," kata War Nico Omer Jonckheere, Vice President dan Kepala Riset Valbury Asia Futures.

Kepala Riset Danareksa Research Institute Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, kondisi perekonomian Indonesia yang mulai stabil membuat investor asing terpikat.

Situasi yang stabil membuat Indonesia menjadi sasaran favorit untuk aksi carry trade. Goldman Sachs Group Inc dan Insight Investment Management and Fischer Francis Trees & Watts melihat, rendahnya suku bunga di Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa bakal mendorong carry trade. Adapun target aksi ini adalah negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Lewat carry trade investor meminjam dana berbunga rendah di negara maju dan menginvestasikannya di instrumen negara berkembang yang berbunga tinggi. Tentu, aksi carry trade tak akan terjadi jika kondisi politik dan ekonomi Indonesia memburuk.

Makanya, Nico mengingatkan investor agar mewaspadai perkembangan situasi politik. Dia melihat, situasi bisa mendadak berubah setelah koalisi partai terbentuk. "Semua tergantung koalisi," katanya.

Melihat situasi ini, Kepala Tresuri BCA Branko Windoe menyarankan investor mengambil untung (profit taking) dalam jangka pendek. Nico dan Branko memprediksi, rupiah akan menguat hingga Rp 10.750 per dollar AS.

"Kalau sempat menyentuh Rp 10.750, rupiah akan berpeluang menguat hingga Rp 10.200 per dollar AS," begitu prediksi Branko. Jika tidak, pergerakan kurs rupiah akan berkutat di kisaran Rp 10.900-Rp 11.000 per dollar AS. (Ade Jun Panjaitan, Sholla Taufik/Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com