Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Freeport Indonesia Cek Kesiapan Smelter Gresik Jelang Beroperasi

Kompas.com - 26/05/2024, 15:00 WIB
Hamzah Arfah,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

GRESIK, KOMPAS.com - Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas, kembali melakukan kunjungan ke smelter PTFI di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024).

Adapun tujuan Tony melakukan agenda kunjungan dalam rangka memastikan, melakukan pengecekan persiapan, dan kesiapan smelter menjelang beroperasi, yang direncanakan akan berlangsung pada Juni 2024.

"Saya datang ke sini memang khusus untuk mengecek seluruh proyek. Walaupun setiap saat, setiap minggu, saya mendapat laporan, tapi dengan melihat langsung akan berbeda. Tadi hampir semua fasilitas saya lihat dan dijelaskan secara rinci," ujar Tony kepada awak media di lokasi smelter PTFI Gresik, Sabtu.

Baca juga: Lowongan Kerja PT Freeport Indonesia Mei 2024, Simak Posisi dan Persyaratannya

"Pada dasarnya saya puas, karena tahapan sudah dicapai. Walaupun masih ada beberapa hal yang harus kita pastikan lagi, supaya smelter ini dapat segera beroperasi," kata Tony.

Tony melihat langsung perkembangan terkini progres pembangunan smelter PTFI di Gresik. Mulai dari dermaga, conveyor belt, simulasi pengambilan konsentrat dan juga uji coba mesin produksi.

Dalam setiap pengecekan, Tony mendapat penjelasan dari staf tim yang mendampingi.

"Kalau dilihat ada fasilitas yang sudah betul-betul selesai dan berfungsi," ucap Tony.

Tony menyebut, dengan progres yang saat ini telah berjalan 95 persen, dirinya yakin smelter PTFI di Gresik sudah siap untuk beroperasi pada bulan depan. Dengan kini, pihaknya berkonsentrasi penuh supaya proyek dapat selesai sesuai waktu yang direncanakan.

Baca juga: Freeport Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3-S2, Simak Persyaratannya

"Ini memang upaya kita, untuk dapat menyelesaikan proyek smelter secara substansial dan siap beroperasi. Diharapkan di minggu pertama bulan Juni sudah bisa tercapai," kata Tony.

"Jadi penyelesaian secara substansial dan siap untuk beroperasi. Walaupun perlu dipahami, siap beroperasi itu belum tentu berarti kita akan memproduksi. Itu masih perlu waktu, sebelum nantinya akan memproduksi katoda tembaga," jelasnya.

Tony menambahkan, meski sudah resmi mulai beroperasi namun smelter PTFI di Gresik tidak akan langsung berproduksi, lantaran dibutuhkan beberapa proses atau tahapan yang harus dilalui terlebih dahulu. Dengan konsentrat, rencananya baru akan mulai dimasukkan Bulan Juli atau awal Agustus (feeding konsentrat) hingga mencapai kapasitas maksimal pada Desember 2024.

 Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, menurut rencana bakal mulai beroperasi awal Juni 2024.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kecamatan Manyar, Gresik, Jawa Timur, menurut rencana bakal mulai beroperasi awal Juni 2024.

Banyak Tantangan

Tony Wenas tidak menampik banyaknya tantangan dalam menyelesaikan proyek smelter PTFI di Gresik, yang diklaim sebagai proyek smelter single line terbesar di dunia. Terutama berkaitan dengan manajemen proyek, yang melibatkan beberapa pihak.

"Ini adalah proyek smelter single line terbesar di dunia, salah satu proyek terbesar dan memang tidak mudah menyelesaikan proyek ini, karena banyak tantangan terutama project managemen," ujar Tony.

"Ada berbagai macam subkontraktor, berbagai macam vendor, supplier dan telah menghabiskan 3,6 miliar dollar, dan menyatukan semuanya adalah tantangan bagi kita semua," jelasnya.

Namun Tony bersyukur, tantangan tersebut dilalui dengan baik sehingga proyek pembangunan smelter PTFI di Gresik saat ini hampir rampung. Termasuk pihak Chiyoda selaku kontraktor proyek yang dinilai telah menjalankan tugasnya dengan baik, serta dukungan masyarakat dan pemerintah daerah sehingga proyek smelter bakal selesai tepat waktu.

 Baca juga: Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas (tengah) saat melakukan pengecekan salah satu bagian smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024).KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Presiden Direktur (Presdir) PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas (tengah) saat melakukan pengecekan salah satu bagian smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, Sabtu (25/5/2024).

Izin Ekspor

Dalam kesempatan tersebut, Tony juga sempat memberi penjelasan kepada awak media, ketika disinggung terkait izin ekspor. Di mana Tony mengatakan, untuk izin ekspor sedang dalam proses dan pihaknya terus berusaha.

"Izin ekspor masih sedang berproses, tapi intinya kami akan terus berupaya mencapai, baik penyelesaian secara substansial dan siap untuk beroperasi di Bulan Juni. Izin ekspornya akan berkaitan dengan itu," tutur Tony.

Bahkan Tony menyebut, negara bakal menerima banyak devisa bila nantinya PTFI mendapat izin ekspor sampai dengan Bulan Desember 2024. Sebab smelter PTFI sudah mulai berproduksi dan harga emas saat ini sedang naik.

"Seandainya kita diberikan izin ekspor sampai Desember, itu tambahan penerimaan negara Rp45 triliun dari PT Freeport. Khususnya, karena kita sudah berproduksi dengan baik dan harga emas yang melonjak tinggi," kata Tony.

 Baca juga: Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com