Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pupuk Indonesia Kantongi Rp 1,3 Triliun Berkat Penerapan Inovasi

Kompas.com - 13/06/2024, 21:00 WIB
Yohana Artha Uly,
Yoga Sukmana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mengantongi Rp 1,3 triliun berkat penerapan inovasi yang dilakukan sepanjang 2023. Angka itu mencakup penghematan Rp 1,3 triliun dan peningkatan pendapatan Rp 0,1 triliun.

Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi mengatakan, inovasi-inovasi yang dilakukan internal Pupuk Indonesia telah berkontribusi besar terhadap kinerja keuangan. Pada 2023, perseroan mampu membukukan laba bersih Rp 6,25 triliun.

"Jadi dari inovasi-inovasi yang dilakukan oleh teman-teman Pupuk Indonesia ini sudah membantu mengkontribusi sebesar Rp 1,3 triliun," ujarnya dalam acara Pupuk Indonesia Inovation Award (PIIA) Summit 2024 di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (13/6/2024).

Baca juga: Politisi Gerindra Siti Nurizka Jadi Komut Pusri, Dirut Pupuk Indonesia: Itu Pasti yang Terbaik

Ia menuturkan, setidaknya ada 169 inovasi yang dilakukan Pupuk Indonesia sepanjang tahun lalu. Inovasi-inovasi itu pun diapresiasi melalui penilaian dalam ajang PIIA Summit 2024.

Rahmad mejelaskan, salah satu inovasi yang diterapkan Pupuk Indonesia adalah aplikasi iPubers. Aplikasi ini mempermudah penyaluran pupuk bersubsidi sebab setiap transaksi tercatat secara realtime dan petani cukup menunjukkan KTP.

"Inovasi yang menurut saya cukup signifikan adalah iPubersm, grand champion kali ini. Ini adalah sistem digital untuk digitalisasi sales outlet kita," jelasnya.

Baca juga: Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Menurutnya, penerapan iPubers sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang ingin penyaluran pupuk bersubsidi lebih tepat sasaran, serta menjadi lebih mudah bagi petani.

Kini iPubers pun telah diterapkan di 27.000 kios di seluruh Indonesia yang menjadi penyalur pupuk bersubsidi.

"Kita putuskan implementasi ke seluruh kios, dan berhasil dilakukan dalam satu bulan. Menurut saya dengan (diterapkan di) 27.000 kios, alhamdulillah bisa didigitalisasikan dalam satu bulan, itu prestasi yang luar biasa," ungkapnya.

Baca juga: Subsidi Pupuk, Pemerintah Masih Utang Hampir Rp 1 Triliun ke Pupuk Indonesia

Rahmad pun berharap beragam inovasi bisa terus diciptakan oleh insan Pupuk Indonesia untuk mendorong pengembangan perusahaan. Ia bilang, inovasi merupakan kunci untuk menghadapi masa depan yang terus bergerak maju.

"Saya berharap persistence (kegigihan) atas semangat untuk inovasi ini bisa terus dijaga. Kita tanpa inovasi yakin dan percayalah tidak ada perusahaan yang bisa survive (bertahan). Jangankan bicara berkembang, survive saja tidak mungkin kalau tidak ada inovasi," pungkasnya.

Baca juga: Musim Tanam Pertama, Pupuk Indonesia Pastikan Stok Pupuk Cukup

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bank Jago: Peran Nasabah Penting untuk Hindari Kebocoran Data

Bank Jago: Peran Nasabah Penting untuk Hindari Kebocoran Data

Whats New
APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

APJAJI Keluhkan Tarif Batas Tas Tiket Pesawat Tak Kunjung Direvisi, Maskapai Bisa Bangkrut

Whats New
Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Bakal Jalankan Program Penjaminan Polis, LPS: Tugas Berat

Whats New
Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Menperin Sebut Dumping Jadi Salah Satu Penyebab PHK di Industri Tekstil

Whats New
Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Data Terbaru Uang Beredar di Indonesia, Hampir Tembus Rp 9.000 Triliun

Whats New
Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Jadi BUMN Infrastruktur Terbaik di Indonesia, Hutama Karya Masuk Peringkat Ke-183 Fortune Southeast Asia 500

Whats New
Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Mendag Zulhas Segera Terbitkan Aturan Baru Ekspor Kratom

Whats New
Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Manfaatnya Besar, Pertagas Dukung Integrasi Pipa Transmisi Gas Bumi Sumatera-Jawa

Whats New
Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Soal Investor Khawatir dengan APBN Prabowo, Bos BI: Hanya Persepsi, Belum Tentu Benar

Whats New
Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Premi Asuransi Kendaraan Tetap Tumbuh di Tengah Tren Penurunan Penjualan, Ini Alasannya

Whats New
Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Hidrogen Hijau Jadi EBT dengan Potensi Besar, Pemerintah Siapkan Regulasi Pengembangannya

Whats New
Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Rupiah Masih Tertekan, Bank Jual Dollar AS Rp 16.600

Whats New
Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Freeport Akan Resmikan Smelter di Gresik Pekan Depan

Whats New
Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Akhir Pekan, IHSG Mengawali Hari di Zona Hijau

Whats New
Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Ini Kendala Asuransi Rumuskan Aturan Baku Produk Kendaraan Listrik

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com