Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tungku Smelter di Morowali Meledak Lagi, Menperin Panggil Manajemen

Kompas.com - 16/06/2024, 09:36 WIB
Elsa Catriana,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang buka suara soal insiden meledaknya tungku smelter feronikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).

Agus menyebutkan, pihaknya sudah merekomendasikan perbaikan penting pada tungku smelter pasca adanya ledakan fatal pada Desember 2023 yang lalu.

Bahkan perusahaan juga telah dianjurkan untuk melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional, termasuk penyusunan peta risiko di area furnace dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, memastikan implementasi perbaikan sesuai dengan SOP yang memiliki struktur tanggung jawab berjenjang, serta melakukan kalibrasi berkala terhadap alat ukur suhu dan arus listrik.

Baca juga: Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka

“Tim inspeksi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah merekomendasikan perbaikan penting setelah ledakan fatal pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa,” ujarnya dalam siaran persnya, dikutip Minggu (16/6/2024).

Agus menyatakan pihaknya telah memanggil manajemen PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) untuk meminta klarifikasi atas insiden meledaknya tungku smelter feronikel milik perusahaan tersebut.

Namun manajemen perusahaan tidak dapat hadir karena sedang melakukan investigasi.

Kemenperin pun akan berkoordinasi dengan manajemen PT ITSS dan PT IMIP untuk memastikan ketaatan terhadap regulasi keselamatan dan kesehatan kerja yang berlaku. Langkah ini dilakukan untuk menegakkan standar yang tepat dalam industri smelter yang memiliki risiko tinggi.

“Bila diperlukan, Kemenperin akan melakukan inspeksi ke lokasi,” ucap Agus.

Baca juga: Luhut soal Ledakan Tungku Smelter PT ITSS: Kita Tidak Mau Main-main

Menurut dia, peristiwa ini menegaskan kembali urgensi dari implementasi keamanan dan keselamatan (K2) yang kuat di seluruh sektor industri, khususnya di Indonesia. Dia bilang, budaya keselamatan kerja haruslah menjadi bagian tak terpisahkan dari setiap individu dan perusahaan, untuk mencegah kecelakaan yang dapat dihindari dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi semua.

“Kami mengajak semua pihak terkait untuk menjadikan keselamatan dan kesehatan kerja sebagai prioritas utama dalam aktivitas industri, sebagai langkah nyata untuk mengurangi angka kecelakaan kerja di masa yang akan datang,” kata Agus.

Pada Kamis (13/6/2024), tungku smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) meledak. Insiden ini menyebabkan 2 karyawan terluka dan dirawat di rumah sakit.

Kejadian bermula saat karyawan sedang membersihkan lantai pabrik dari terak baja. Salah satu karyawan tanpa sengaja menyiram air ke terak yang baru dipotong sehingga menyebabkan semburan uap panas yang mengenai mereka.

Sebelumnya, insiden serupa juga terjadi pada Minggu (24/12/2023) di salah satu pabrik pengolahan nikel milik PT ITSS. Peristiwa ini mengakibatkan 12 orang korban jiwa dan 38 orang luka-luka. Adapun 12 korban jiwa merupakan 7 pekerja Indonesia dan 5 tenaga kerja asing.

Baca juga: Pelajaran dari Kebakaran Smelter Morowali: Keselamatan Kerja Nomor Satu

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com