LONDON, KOMPAS.com — Konser penyanyi asal AS Taylor Swift bertajuk Eras Tour terus meningkatkan belanja konsumen saat digelar di Inggris.
Kondisi ini menunjukkan bahwa bank sentral Inggris Bank of England mungkin belum keluar dari kesulitan dalam melawan inflasi.
Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/6/2024), ketika ratusan ribu penggemar Taylor Swift, yang disebut Swifties, berbondong-bondong ke London pada Agustus 2024 untuk melihat penampilan sang idola, dorongan ekonomi mungkin cukup untuk menunda kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024, menurut bank investasi TD Securities.
Baca juga: Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa
“Kami masih mengantisipasi pemotongan BoE pada bulan Agustus, namun data inflasi pada bulan tersebut mungkin akan membuat MPC (Komite Kebijakan Moneter) menahan diri pada bulan September,” kata ahli strategi makro Lucas Krishan dan kepala strategi makro global TD Securities James Rossiter.
Bank of England diperkirakan akan segera mulai menurunkan suku bunga acuan dari tingkat tertinggi dalam 16 tahun sebesar 5,25 persen. Hanya dua dari 65 ekonom yang disurvei oleh Reuters mengantisipasi penurunan suku bunga pada Agustus 2024.
Adapun pasar keuangan memperkirakan penurunan suku bunga acuan Inggris pada September 2024.
Namun, kemungkinan bentrokan tanggal antara salah satu jadwal tur konser Taylor Swift di Agustus 2024 dan hari indeks inflasi yang penting dapat membuat data tersebut cukup menyimpang sehingga BoE memikirkan kembali rencananya, kata para analis.
Baca juga: Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift
“Lonjakan harga hotel bisa menjadi hal yang signifikan, dan untuk sementara menambah inflasi jasa sebanyak 30 basis poin," tulis Krishan dan Rossiter.
BoE tidak menanggapi komentar tersebut secara spesifik, namun mengatakan MPC melihat berbagai indikator ekonomi ketika mereka membuat keputusan mengenai suku bunga.