Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konser Taylor Swift Disebut Bisa Bikin Bank Sentral Inggris Tunda Pangkas Suku Bunga

Kompas.com - 15/06/2024, 21:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNBC

LONDON, KOMPAS.com — Konser penyanyi asal AS Taylor Swift bertajuk Eras Tour terus meningkatkan belanja konsumen saat digelar di Inggris.

Kondisi ini menunjukkan bahwa bank sentral Inggris Bank of England mungkin belum keluar dari kesulitan dalam melawan inflasi.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (15/6/2024), ketika ratusan ribu penggemar Taylor Swift, yang disebut Swifties, berbondong-bondong ke London pada Agustus 2024 untuk melihat penampilan sang idola, dorongan ekonomi mungkin cukup untuk menunda kemungkinan penurunan suku bunga pada September 2024, menurut bank investasi TD Securities.

Baca juga: Efek Taylor Swift, Maskapai Penerbangan Catat Lonjakan Perjalanan Udara ke Eropa

Ilustrasi bank sentral Inggris, Bank of England (BoE). Ilustrasi bank sentral Inggris, Bank of England (BoE).

“Kami masih mengantisipasi pemotongan BoE pada bulan Agustus, namun data inflasi pada bulan tersebut mungkin akan membuat MPC (Komite Kebijakan Moneter) menahan diri pada bulan September,” kata ahli strategi makro Lucas Krishan dan kepala strategi makro global TD Securities James Rossiter.

Bank of England diperkirakan akan segera mulai menurunkan suku bunga acuan dari tingkat tertinggi dalam 16 tahun sebesar 5,25 persen. Hanya dua dari 65 ekonom yang disurvei oleh Reuters mengantisipasi penurunan suku bunga pada Agustus 2024.

Adapun pasar keuangan memperkirakan penurunan suku bunga acuan Inggris pada September 2024.

Namun, kemungkinan bentrokan tanggal antara salah satu jadwal tur konser Taylor Swift di Agustus 2024 dan hari indeks inflasi yang penting dapat membuat data tersebut cukup menyimpang sehingga BoE memikirkan kembali rencananya, kata para analis.

Baca juga: Jumlah Kunjungan Warga RI ke Singapura Meningkat Gara-gara Konser Taylor Swift

“Lonjakan harga hotel bisa menjadi hal yang signifikan, dan untuk sementara menambah inflasi jasa sebanyak 30 basis poin," tulis Krishan dan Rossiter.

BoE tidak menanggapi komentar tersebut secara spesifik, namun mengatakan MPC melihat berbagai indikator ekonomi ketika mereka membuat keputusan mengenai suku bunga.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com