JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen rantai pasok, atau supply chain management (SCM) memungkinkan perusahaan memenuhi permintaan pasar dengan cepat dan tepat.
Menurut data perusahaan perangkat lunak software as a service (SaaS) Mekari, hingga 58 persen perusahaan di Indonesia sudah menggunakan teknologi, seperti solusi SCM berbasis awan, untuk mengotomatisasi proses dan kegiatan di rantai pasok yang terbukti berdampak positif pada pendapatan perusahaan.
Rantai pasok adalah sistem untuk mengkoordinasi semua bagian dan aktivitas, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga logistik, untuk menghadirkan produk di pasar.
Manajemen rantai pasok yang baik menjadi kunci kesuksesan perusahaan mengingat bahwa Indonesia adalah negara kepulauan di mana bahan baku serta produk jadi harus dikirim lewat jalur darat, udara, dan air.
Jansen Jumino, Chief Business Officer (CBO) Mekari mengatakan, manajemen rantai pasok yang tepat akan membantu perusahaan meningkatkan pendapatan dengan memungkinkan mereka untuk mengendalikan biaya operasional, meminimalisir efek dari ketidakstabilan pasar, dan memenuhi kebutuhan konsumen dengan cepat.
“Tren digitalisasi rantai pasok di tingkat global semakin meluas karena teknologi terbukti memperkuat kemampuan perusahaan untuk mengontrol dan mengamati proses di setiap titik rantai pasok," ujar Jansen dalam siaran pers, Sabtu (15/6/2024).
Lebih spesifik, imbuh Jansen, teknologi dalam bentuk solusi SCM berbasis awan meningkatkan otomasi, efisiensi, dan visibilitas rantai pasok sehingga perusahaan bisa merespon dengan cepat fluktuasi permintaan pasar.
Baca juga: Perusahaan Dinilai Perlu Benahi Rantai Pasok Hulu hingga Hilir, Mengapa?