Perusahaan-perusahaan mengakui bahwa tantangan utama yang mereka hadapi terkait manajemen rantai pasok adalah menekan kenaikan biaya produksi dan logistik (43 persen).
Ini diikuti oleh mencegah dampak lingkungan dari aktivitas rantai pasok (37 persen), serta memitigasi dampak dari disrupsi eksternal seperti keterlambatan dan kekurangan pasokan (36 persen).
“Fluktuasi permintaan pelanggan, permintaan pasar yang rendah, dan terbatasnya visibilitas rantai
pasok menjadi tiga tantangan lainnya yang dilaporkan oleh perusahaan di Indonesia,” ungkap Jansen.
Saat ini, mayoritas perusahaan ada di tahap adopsi teknologi untuk mengotomatisasi proses utama
di rantai pasok.
Hanya 6 persen perusahaan yang sudah maju ke tahap adopsi teknologi berikutnya, yaitu menggunakan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengelola rantai pasok.
Baca juga: Sandiaga: Digitalisasi Perluas Akses Pemasaran UMKM Ekonomi Kreatif
“Namun, 43 persen dari mereka berencana untuk mengadopsi teknologi tersebut dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Ini berarti bahwa potensi transformasi digital, baik di tahap otomatisasi dan di tahap pengimplementasian AI, masih sangat luas,” terang Jansen.
Jansen menambahkan, tren digitalisasi manajemen rantai pasok akan terus bertumbuh karena transformasi digital telah menjadi bagian dari perencanaan strategi jangka panjang di berbagai perusahaan.
Kehadiran teknologi mutakhir seperti AI akan membuka peluang baru bagi perusahaan untuk mendongkrak bisnis dengan teknologi.
"Perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mulai mempersiapkan diri untuk bisa menggunakan teknologi masa depan,” lanjutnya.
Baca juga: Di Swiss, Pemerintah Indonesia Paparkan Kebijakan Ketenagakerjaan yang Adaptif di Era Digitalisasi
Bagi perusahaan yang masih konvensional, fokus transformasi digital harus dititikberatkan pada
pengadopsian solusi digital yang akan mengotomatisasi proses-proses bisnis dasar.
Adapun bagi perusahaan yang sudah lebih maju karena telah memanfaatkan solusi digital, tugas berikutnya adalah memperdalam pemanfaatan solusi yang ada untuk mengotomatisasi pengelolaan data.
“Perjalanan menuju adopsi AI memang panjang dan bertahap, namun semua diawali oleh digitalisasi data dan proses untuk meningkatkan visibilitas. Setelah itu, otomatisasi terus dijalankan agar perusahaan dapat memanfaatkan AI di masa depan,” ucap Jansen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.