Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vinyl Taylor Swift Jadi Salah Satu "Pemicu" Inflasi di Inggris

Kompas.com - 12/03/2024, 06:38 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNN

LONDON, KOMPAS.com - Untuk pertama kalinya, Inggris bakal memasukkan harga piringan hitam atau yang dikenal dengan vinly ke dalam statistik inflasi sejak 1992.

Hal ini imbas dari pengaruh popularitas penyanyi asal Amerika Serikat (AS) Taylor Swift di kalangan konsumen Inggris.

Kantor Statistik Nasional atau Office for National Statistics (ONS) baru saja menerbitkan dafta 700 barang dan jasa yang digunakan untuk mengukur inflasi.

Baca juga: Soroti Inflasi Pangan, Asosiasi Pekerja: Upah Murah Bikin Daya Beli Rendah

Wakil Direktur Harga ONS Matt Corder menjelakan, ada penambahan 16 item dan penghapusan 15 item untuk membuat gambaran yang lebih jelas, barang apa saja yang dibelanjakan warga Inggris.

Ia menerangkan, keranjang inflasi barang yang disusun menawarkan gambaran menarik tentang belanja konsumen selama bertahun-tahun.

"Seringkali keranjang tersebut mencerminkan adopsi teknologi baru, tapi kembalinya piringan hitam (vinly) menunjukkan bagaimana kebangkitan budaya dapat mempengaruhi pengeluaran kita," kata dia dikutip dari CNN, Selasa (12/3/2024).

Isi keranjang belanja nasional penting karena menjadi dasar penghitungan indeks harga konsumen, salah satu ukuran inflasi yang akan dipertimbangkan Bank of England dalam memutuskan kapan akan mulai menurunkan suku bunga.

Sedikit catatan, inflasi Inggris telah melambat dari 11,1 persen menjadi 4 persen, tetapi masih di atas target bank sentral sebesar 2 persen.

Piringan hitam atau vinyl yang tidak termasuk dalam keranjang inflasi Inggris lebih dari tiga dekade yang lalu telah kembali populer dalam beberapa tahun terakhir.

Popularitas piringan hitam sempat tergeser oleh maraknya compact disk (CD) dan kaset di masa lalu.

Sebuah asosiasi perusahaan rekaman dan label Inggris British Phonographic Industry mencatat, tahun lalu 6,1 juta piringan hitam terjual di Inggris. Ini jadi jumlah tertinggi sejak 1990.

Dari jumlah tersebut, album 1989 (Taylor's Version) milik Taylor Swift menjadi piringan hitam dengan penjualan paling banyak.

Baca juga: BI: Inflasi Pangan Sudah Lampaui Kenaikan UMR, Hampir Salip Kenaikan Gaji PNS

CEO British Phonographic Industry Jo Twist mengatakan, sangat wajar jika vinil dilihat sebagai indikator populer tentang bagaimana orang membelanjakan uang mereka.

"Format yang sangat disukai ini telah menyebabkan permintaan tumbuh secara konsisten selama hampir dua dekade, termasuk di kalangan konsumen muda dan lebih beragam yang melakukan streaming setiap hari tetapi juga suka memiliki musik favorit mereka dalam format fisik,” terang dia.

Selain vinyl, beberapa barang dan jasa baru yang turut memengaruhi inflasi di Inggris adalah airfryer, kue beras, biji bunga matahari, dan labu.

Sementara, permintaan untuk permbersih tangan tidak lagi masih ke dalam daftar ini sejak berakhirnya pandemi.

Baca juga: Inflasi Turkiye Meroket 67,07 Persen, Harga Pangan Kian Melambung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Gelar Diskusi di Acara Musik, BRI Insurance Rangkul Komunitas Lari untuk Tingkatkan Kesadaran Berasuransi

Whats New
Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Dana Abadi untuk Mempercepat Transisi Ekonomi Hijau

Whats New
Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Adira Finance Bidik 3.000 Pesanan Kendaraan di Jakarta Fair Kemayoran 2024

Whats New
BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

BTN Tebar Promo Serba Rp 497 untuk Transaksi Pakai QRIS di Jakarta International Marathon

Whats New
BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

BRI Insurance Raih Penghargaan Pertumbuhan Premi Sesi 2023 Terbesar

Whats New
Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Luncurkan Impact Report 2023, KoinWorks Perkuat Ekosistem Pembiayan Eksklusif dan Dukung UMKM Naik Kelas

Whats New
AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

AI Diprediksi Akan 10.000 Kali Lebih Pintar dari Manusia

Whats New
IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

IHSG Sepekan Tumbuh 2,16 Persen, Kapitalisasi Pasar Saham Jadi Rp 11.719 Triliun

Whats New
InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

InJourney Targetkan Merger Angkasa Pura I dan II Rampung Juli 2024

Whats New
Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Ingin Ikut Berkurban? Ini Tips Menyiapkan Dana Membeli Hewan Kurban

Work Smart
Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Landasan Pacu Bandara IKN Sudah Memasuki Tahap Pengaspalan

Whats New
Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Shopee Live Dorong Pertumbuhan UMKM dan Jenama Lokal Lebih dari 13 Kali Lipat

Whats New
Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Erick Thohir Pastikan Sirkuit Mandalika Bukan Proyek Mangkrak

Whats New
Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Jalin dan VJI Perkuat Infrastruktur Sistem Pembayaran untuk UMKM Mitra Bukalapak

Whats New
Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Berkat Transformasi Bisnis, PLN Jadi Perusahaan Utilitas Terbaik Versi Fortune 500 Asia Tenggara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com