Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kekhawatiran Baru Setelah Tokopedia Lakukan PHK

Kompas.com - 23/06/2024, 13:30 WIB
Rully R. Ramli,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan oleh Tokopedia pada beberapa waktu lalu menimbulkan kekhawatiran baru.

Sebagai informasi, beberapa waktu lalu Tokopedia mengumumkan PHK terhadap 450 orang karyawannya, sebagai tindak lanjut dari aksi merger dengan TikTok pada Januari 2024 lalu.

Ketua Umum Indonesia Digital Empowering Community (iDiec) Tesar Sandikapura mengatakan, keputusan PHK massal di Tokopedia sebenarnya hanya tinggal menunggu waktu setelah aksi merger dilakukan.

"Sebenarnya merger Tokopedia dan TikTok, saya sudah prediksi terjadi seperti ini," kata dia, dalam keterangannya, Minggu (23/6/2024).

Baca juga: Asosiasi Pengusaha Berharap UMKM Tak Terdampak PHK Tokopedia

Pasca langkah PHK, Tesar pun memperkirakan akan terjadinya penguasaan data hingga pergeseran operasional Tokopedia. 

Dengan adanya berbagai tindak lanjut dari penggabungan 2 usaha itu, Tesar menyoroti adanya potensi praktik monopoli.

Tesar melihat PHK di Tokopedia pasti berimbas pada karyawan yang punya posisi lemah di perusahaan. 

Baca juga: Kemendag Bakal “Pelototi Tokopedia Shop Usai PHK Karyawan

 


Selain PHK, perlindungan data pribadi para pengguna menurutnya perlu diwaspadai setelah Tiktok Shop dan Tokopedia merger.

Menurutnya, pengendali Tiktok Shop dan Tokopedia bakal bisa membaca para pengguna platformnya serta data-data penting seperti perilaku berbelanja konsumen.

"Datanya akan mereka kuasai, apalagi ini dibilang mereka punya pusat di luar negeri, ini perlu disiasati," ujarnya.

Oleh karena itu, tesar meminta agar semua pihak segera memikirkan langkah ke depan,setelah PHK ini terjadi, agar mengantisipasi hal terkait keamanan data (seller-buyer).

"Jangan sampai dimanfaatkan pihak luar sehingga mereka malah memaksakan produk mereka jadi pemenang di Indonesia. Hal ini yang kita takutkan, pemain lokal jadi kalah," ucapnya.

Baca juga: PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Sebagai informasi, merger antara TikTok Shop dan Tokopedia saat ini memiliki jumlah pekerja sebanyak 5.000 karyawan usai kesepakatan senilai 1,5 miliar dollar AS itu.

Adapun merger ini memungkinkan ByteDance untuk memulai kembali bisnisnya di Indonesia dan mematuhi peraturan yang diberlakukan untuk menghentikan layanan ritel onlinenya.

Indonesia pertama kali memperkenalkan peraturan yang ketat untuk e-commerce, sebagai upaya untuk melindungi layanan e-commerce lokal dan usaha kecil agar tidak dirugikan oleh perusahaan asing yang lebih besar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Kondisi Fiskal RI

Menakar Dampak Pelemahan Rupiah Terhadap Kondisi Fiskal RI

Whats New
Direktur Teknologi Bank Neo Commerce Mengundurkan Diri

Direktur Teknologi Bank Neo Commerce Mengundurkan Diri

Whats New
Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Pemprov DKI Jakarta Tawarkan Proyek LRT Jakarta 1D, 2A, dan 2B Dengan Total Nilai Investasi Rp 24,06 Triliun

Whats New
Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Pengusaha Kratom Dukung Pemerintah Atur Tatakelola Ekspor Kratom

Whats New
Targetkan Penjualan Tumbuh 'Double Digit', Begini Strategi Kimia Farma

Targetkan Penjualan Tumbuh "Double Digit", Begini Strategi Kimia Farma

Whats New
Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Cetak Rekor Terbanyak di Dunia, Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator untuk Pertanian

Whats New
Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Simak 5 Tips Investasi Hadapi Pasar Saham yang Lesu

Earn Smart
BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

BASF dan Eramet Mundur dari Proyek Sonic Bay, Benarkah Bisnis Nikel di RI Tak Menarik?

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 28 Juni 2024, Harga Ikan Kembung dan Telur Ayam Ras Naik

Whats New
Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Lanjut Menguat di Akhir Pekan? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Whats New
KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

KCIC Tambah Titik Pemesanan dan Perpanjang Masa Berlaku Frequent Whoosher Card

Whats New
Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Warga Italia yang Mau Pindah ke Pedesaan Bakal Diberi Insentif Ratusan Juta

Whats New
BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

BSI Catat Pembiayaan Berkelanjutan Rp 59,19 Triliun Per Maret 2024

Whats New
KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

KEK Nongsa Digital Park Bidik Target Investasi Masuk Indonesia Tembus Rp 40 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com