Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investor Nantikan Data Inflasi, Wall Street Naik Tipis

Kompas.com - 28/06/2024, 08:46 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

Sumber CNBC

NEW YORK, KOMPAS.com - Bursa saham AS atau Wall Street ditutup naik tipis pada akhir perdagangan Kamis (27/6/2024) waktu setempat. Pergerakan harga saham di Wall Street pada hari Kamis dibayangi oleh sentimen penantian data inflasi sebagai petunjuk kapan Federal Reserve akan mulai menurunkan suku bunga.

S&P 500 naik 0,09 persen pada level 5.482,87. Nasdaq Komposit menguat 0,3 persen menjadi berakhir pada level 17.858,68, sementara itu, Dow Jones Industrial Average (DJIA) bertambah 36,26 poin, atau 0,09 persen menjadi ditutup pada posisi 39.164,06.

Saham-saham utama semikonduktor berada di zona merah, menimbulkan pertanyaan apakah perdagangan kecerdasan buatan dapat terus menopang pasar pada paruh kedua tahun ini. Saham Micron tergelincir lebih dari 7 persen setelah pembuat chip tersebut mengeluarkan panduan pendapatan kuartal keempat yang sesuai dengan perkiraan.

Baca juga: Wall Street Ditutup Menguat Berkah Kenaikan Harga Saham Teknologi

Sementara itu, raksasa semikonduktor dan pemimpin pasar Nvidia juga merosot, turun 1,9 persen. Pergerakan tersebut terjadi ketika para investor menantikan rilis indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi inti pada bulan Mei, yang merupakan ukuran inflasi pilihan The Fed.

Ekonom yang disurvei oleh Dow Jones memperkirakan Personal Consumption Expenditures (PCE) inti naik 0,1 persen bulan ke bulan dan 2,6 persen dari periode tahun sebelumnya. Para investor berharap laporan ini akan menunjukkan berkurangnya tekanan harga yang dapat memperkuat kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunganya pada akhir tahun ini.

Baca juga: Wall Street Mayoritas Merah, Dow Jones Malah Melaju 260 Poin

“Jika PCE mengecewakan, stagflasi akan menjadi berita utama, namun jika perkiraan bertahan atau mengejutkan dengan data yang lebih dingin, hal ini akan membantu pasar memasuki bulan Juli,” kata kepala strategi global untuk LPL Financial Quincy Krosby, dikutip dari CNBC

“Pasar yang overbought dan pasar yang relatif mahal yang hanya didasarkan pada segelintir nama besar dan mungkin perlu dikalibrasi ulang untuk memungkinkan sektor lain berdampingan dengan mereka atau bahkan mulai memimpin pasar,” tambah Krosby.

“Penyesuaian seperti itu dapat memicu volatilitas ditambah dengan peluang yang menarik,” jelas dia.

Beberapa saham melemah setelah melaporkan pendapatan kuartalannya. Levi Strauss ambles 15,4 persen setelah pendapatan kuartalan terbaru pembuat jeans tersebut mengecewakan investor. Walgreens Boots Alliance anjlok lebih dari 22 persen setelah memangkas prospek setahun penuh dan laba yang lebih rendah dari perkiraan pada kuartal sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com