JAKARTA, KOMPAS.com - Serikat Buruh Industri Pertambangan dan Energi (SBIPE) IMIP Morowali merespons soal pernyataan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang atas kecelakaan kerja di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Ketua SBIPE Henry mengungkapkan, pihaknya mengapresiasi usulan Kementerian Perindustrian atas rekomendasi perbaikan di perusahaan itu.
Namun di sisi lain pihaknya menyayangkan pernyataan Menteri Perindustrian yang mengungkap kronologi kecelakaan di pabrik smelter itu yang dinilai berbeda dengan kejadian aslinya.
Baca juga: Tungku Smelter Morowali Semburkan Uap Panas, 2 Pekerja Terluka
“Kami mengapresiasi, rekomendasi perbaikan yang harus dilakukan oleh PT ITSS atas ledakan pada Desember 2023 lalu. Namun kami juga menyayangkan pernyataan tentang kejadian di PT ITSS pada 13 Juni lalu seolah Pak Menteri mengetahui persis kronologis kejadian, yang kami menemukan berbeda dari penjelasan dalam media,” ujarnya dalam siaran persnya, Senin (17/6/2024).
Adapun berdasarkan penjelasan Menperin menjelaskan, kejadian bermula saat karyawan sedang membersihkan lantai pabrik dari terak baja. Salah satu karyawan tanpa sengaja menyiram air ke terak yang baru dipotong sehingga menyebabkan semburan uap panas yang mengenai mereka.
Henry mengatakan pihaknya sangat terbuka lebar agar Kementerian Perindustrian mau melakukan investigasi secara menyeluruh.
Baca juga: Freeport Mulai Kirim Konsentrat Tembaga ke Smelter Gresik
“Kami sangat senang jika Pak Menteri bersama timnya datang dan melakukan investigasi menyeluruh dengan melibatkan berbagai pihak,” ungkap Henry.
“Dan kami sangat senang dapat bertemu untuk memberikan informasi yang kami dapatkan dari kejadian tersebut termasuk korban tragedi ledakan tungku pada Desember 2023 yang masih menyisakan masalah dan sedang kami dampingi untuk mendapatkan tanggungjawab dari pihak perusahaan,” sambungnya.
Diberitakan sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang buka suara soal insiden kecelakaan kerja tungku smelter feronikel di PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS).
Baca juga: Bahlil Minta Freeport Indonesia Bangun Smelter di Timika
Agus menyebutkan, pihaknya sudah merekomendasikan perbaikan penting pada tungku smelter pasca adanya ledakan fatal pada Desember 2023 yang lalu.
Bahkan perusahaan juga telah dianjurkan untuk melakukan beberapa perbaikan esensial guna meningkatkan keselamatan operasional, termasuk penyusunan peta risiko di area furnace dengan langkah-langkah mitigasi yang tepat, memastikan implementasi perbaikan sesuai dengan SOP yang memiliki struktur tanggung jawab berjenjang, serta melakukan kalibrasi berkala terhadap alat ukur suhu dan arus listrik.
“Tim inspeksi dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sebelumnya telah merekomendasikan perbaikan penting setelah ledakan fatal pada Desember 2023 yang menelan korban jiwa,” ujarnya dalam siaran persnya, dikutip Minggu (16/6/2024).
Baca juga: Bos Freeport Indonesia Cek Kesiapan Smelter Gresik Jelang Beroperasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.