Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SUN Laku Keras, Pemerintah Batal Tarik Pinjaman Siaga

Kompas.com - 12/05/2009, 08:46 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Karena surat utang negara (SUN), baik di dalam maupun luar negeri, laku keras, Pemerintah akhirnya batal menarik pinjaman siaga alias standby loan tahun ini. Hingga akhir bulan lalu, Pemerintah sudah meraup duit Rp 58,1 triliun dari SUN.

Dus, Pemerintah sudah melampaui target penerbitan SUN di APBN Penyesuaian 2009, sebesar Rp 54,7 triliun. "Kami sudah mendapatkan sumber pembiayaan untuk menutup defisit lewat surat utang negara. Maka, kami tak akan mengambil standby loan. Sebenarnya sayang," kata Direktur Pembiayaan Multilateral Bappenas Dewobroto Joko Putranto.

Saat ini, Pemerintah telah mengantongi komitmen standby loan sebesar 2,5 miliar dollar AS dari total rencana 5,5 miliar dollar AS. Komitmen itu berasal dari Bank Dunia sebesar 2 miliar dollar AS dan Bank Pembangunan Asia (ADB) 500 juta dollar AS.

Meski tidak jadi menarik standby loan, bukan berarti Pemerintah bebas dari pungutan. Dewobroto bilang, Pemerintah tetap terkena biaya komitmen yang besarnya 0,15 dollar AS per tahun dari nilai total pinjaman siaga.

Kendati demikian, kalau sampai tahun depan pemerintah tak juga perlu menarik standby loan, Pemerintah tetap akan memperpanjang waktu pinjaman. "Syarat dan kondisinya tetap sama. Untuk ADB, LIBOR plus 0,2 persen dan itu sangat murah dibanding bunga pasar," ujar Dewobroto.

Data Departemen Keuangan menyebut, Pemerintah sudah menerbitkan surat berharga negara mencapai Rp 960,7 triliun atau meningkat Rp 308,7 triliun ketimbang tahun 2000 lalu. Jumlah ini akan bertambah lagi. Selasa (12/5) ini, Pemerintah kembali menjual obligasi dengan target indikatif Rp 2 triliun.

Wakil Ketua Panitia Anggaran DPR Harry Azhar Azis meminta Pemerintah seimbang dalam memilih sumber pembiayaan defisit anggaran yang tahun ini mencapai Rp 139,5 triliun. "Harus ada balance antara loan dan obligasi," kata Harry. Apalagi, bunga standby loan masih lebih rendah daripada bunga surat utang. (Uji Agung Santosa/ Kontan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com