JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak bulan Desember 2008 lalu, Bank Indonesia (BI) telah menurunkan suku bunga acuannya (BI Rate) hingga 225 basis poin. Deputi Gubernur Senior BI Miranda Goeltom mengatakan BI masih mempunyai peluang untuk menurunkan BI Rate dalam bulan-bulan mendatang dengan mempertimbangkan kondisi inflasi.
"Akan merespon positif jika tingkat inflansi turun dan rendah kita bisa melakukan respon positif," kata Miranda, di sela Apconex 2009 , di JCC, Jakarta, Rabu ( 13/5 ).
Menurut Miranda, penurunan BI Rate dilakukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal II masih akan tinggi.
"Secara keseluruhan tahun ini lebih baik, sekitar 3,5-4,5 persen. Inflansi dikisaran 5-7 persen sudah turun kebawah," tuturnya.
Ia mengakui, tahun ini Indonesia tengah menghadapi dampak ekonomi global. Hal tersebut mengakibatkan lesunya kondisi ekspor dan impor. Namun, tingkat konsumsi dalam negeri masih tumbuh positif.
"Anda lihat sendiri konsumsi masih baik, itu sebabnya kita masih tumbuh positif. Mungkin tidak setinggi yang diharapkan, kita lihat," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.