Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhirnya, Kapal Pertama Gas Tangguh Berangkat ke Korsel

Kompas.com - 06/07/2009, 11:10 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Akhirnya pengiriman pertama gas alam cair (LNG) produksi LNG Tangguh Papua Barat diberangkatkan ke Korea Selatan, Senin (6/7).

Sebelumnya, Dirjen Migas Departemen ESDM Evita Herawati Legowo memastikan pengiriman pertama LNG dari Kilang Tangguh, Papua Barat, akan paling lambat dilakukan Sabtu (4/7) malam. Pengiriman pertama tersebut akan dilakukan ke pembeli asal Korea Selatan, Posco, sebanyak satu kargo berisi 136.000 meter kubik.

Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro menambahkan, pengiriman pertama kepada Posco di Korea Selatan karena terminal penerima LNG di Fujian, China, belum siap.

Menurut siaran pers Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas), hari ini, kargo LNG perdana telah diberangkatkan dari lokasi proyek LNG Tangguh menuju terminal  LNG Posco di Gwangyang, Korea Selatan, dengan menggunakan kapal Tangguh Foja.

“Sebagai sentra LNG Indonesia yang ketiga, pengiriman kargo pertama ini diharapkan akan mampu memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu produsen LNG di dunia, di samping juga sebagai salah satu sumber penambahan penerimaan negara. Proyek Tangguh ini nantinya diharapkan akan menjadi cikal bakal pengembangan industri strategis di wilayah Indonesia Timur,” sebut Kepala BPMIGAS R Priyono.

Ekspor pertama ini juga menjadi gong beroperasinya proyek Tangguh sejak mendapat izin resmi dari Pemerintah RI pada Maret 2005.

Sementara itu, Presiden BP Indonesia William Lin mengatakan, pencapaian penting ini merupakan hasil langsung dari gabungan keahlian dan komitmen yang terpadu dari para karyawan, mitra kerja, dan kontraktor Indonesia dan luar negeri. "LNG Tangguh merupakan contoh gemilang dari apa yang dapat dicapai dengan perencanaan dan manajemen proyek yang ketat, dan dukungan penuh dari pemerintah dan masyarakat setempat,” tambahnya.

Proyek LNG Tangguh menyerap tenaga lokal dan nasional hingga lebih dari 10.000 pekerja di masa puncak proyek, penyelesaian proyek dengan nilai investasi 5 miliar dollar AS ini disebut BP Migas termasuk yang tepat waktu.

Tangguh terdiri dari enam lapangan gas dari kontrak kerja sama Wiriagar, Berau, dan Muturi di daerah Bintuni, Papua Barat. Gas yang diproduksi dari dua anjungan lepas pantai tak berawak disalurkan melalui pipa sepanjang 22 kilometer ke dua kilang pencair gas, masing-masing dengan kapasitas produksi LNG 3,8 juta ton per tahun. Train 1 memulai produksi LNG untuk kargo pertama ini pada pertengahan Juni, sementara Train 2 diharapkan mulai beroperasi pada kuartal ini juga.

Tangguh dioperasikan oleh BP Indonesia, yang mempunyai saham 37,16 persen. Adapun pemegang saham lainnya adalah MI Berau BV (16,3 persen), CNOOC Ltd (13,9 persen), Nippon Oil Exploration (Berau) Ltd (12,23 persen), KG Berau/KG Wiriagar (10 persen), LNG Japan Corporation (7,35 persen), dan Talisman (3,06 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com