Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Puji Indonesia dalam Menghadapi Krisis Global

Kompas.com - 29/07/2009, 11:21 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memuji dan mendukung tindakan Indonesia dalam menghadapi krisis global.

Dalam review tahunannnya, IMF menilai Bank Indonesia yang memangkas suku bunga acuan BI rate hingga 275 basis poin menjadi tinggal 6,75 persen  merupakan langkah yang tepat. IMF juga memuji langkah Pemerintah RI yang mengucurkan stimulus  fiskal yang mencapai  1,4 persen Produk Domestik Bruto Indonesia.

"Namun stimulus tambahan perlu difokuskan pada sektir fiskal, bukan kebijakan moneter," sebut IMF seperti dikutip Dow Jones, Selasa (28/7) waktu setempat.

Sebagian besar direktur IFM menyatakan, masih ada ruang bagi Indonesia untuk meningkatkan defisit anggaran dibanding apa yang telah direncanakan saat ini untuk tahun 2010.

Laporan itu juga mendorong Indonesia untuk melakukan peningkatan pajak dan memangkas subsidi energi untuk mendukung mendanai belanja infratruktur dan sosial.

Disebutkannya, peningkatan belanja, terutama di bidang infrastruktur merupakan hal yang kritis untuk menunjang pemulihan ekonomi Indonesia.

Di bidang moneter, IMF meminta BI untuk lebih waspada terhadap dampak melimpahnya likuiditas di sistem perbankan dan adanya jarak sebelum turunnya suku bunga terhadap perekonomian. "Komitemen yang kuat untuk target inflasi jangka menengah dan publikasi perkiraan inflasi akan membantu menjaga ekpetasi inflasi dan menambah kredibilitas bank sentral," sebut IMF.

Ketua IMF Divisi Asia dan Pacifik Thomas Rumbaugh menambahkan, tahun ini inflasi Indonesia diperkirakan berada di kisaran 4 persen- 5 persen dan akan stabil di kisaran tersebut pada tahun depan.

IMF memproyeksikan tahun 2009 ekonomi Indonesia akan tumbuh 3,5 persen dan tahun depan naik menjadi 4,5 persen, serta menjadi pertumbuhan ekonomi terkuat di kawasan Asia Pasifik. Hal itu didorong oleh pulihnya sektor finansial dari dampak gonjang-ganjing pasar global, serta sentimen investor yang sudah membaik dalam beberapa bulan ini.

Meski demikian, IMF memeringatkan kemungkinan dampak gelombang penjualan aset-aset beresiko dunia (risk aversion) terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. IMF menekankan perlunya bagi Indonesia untuk membuat kebijakan yang beragam dan sesuai dengan perkembangan untuk menjaga perekonomian tetap solid.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com