Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Balikpapan Tertarik Perda Walet di Lamongan

Kompas.com - 30/07/2009, 16:59 WIB

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kota Balikpapan dan Kabupaten Lamongan sama-sama memiliki sejumlah peternakan burung wallet. Sedikitnya 30 orang rombongan dari DPRD Balikpapan, Kamis (30/7) berkunjung ke Lamongan. Mereka menjadikan Lamongan sebagai rujukan dalam membua t Peraturan Daerah tentang wallet dan parkir berlangganan.

Sementara, Pimpinan rombongan DPRD Kota Balikpapan, Gunawarman memaparkan kawasan pantai Kota Balikpapan hanya 20 persen selebihnya perbukitan. Hampir sebagian besar pengembangan sekitar 75 persen dilaksanakan di wilayah pantai.

Gunawarman menjelaskan Balikpapan sudah menerapkan parkir berlangganan. Namun, kebijakan tersebut belum berjalan baik seperti di Lamongan yang sudah bisa setor pendapatan asli daerah (PAD) hinggga Rp 4 miliar. "Parkir Balikpapan dari target Rp 2 miliar, hanya sanggup setor Rp 800 juta," katanya.

Menanggapi itu, Agus Sugiharto menyatakan harus ada kerjasama dengan sejumlah pihak agar program parkir berlangganan dapat berjalan sukses. Pemkab Lamongan bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi dan Kepolisan Daerah Jawa Timur. Kendaraan roda dua ditarik parkir berlangganan Rp 20.000 per tahun dan roda empat Rp 40.000 per tahun. "Jika ada petugas parkir nakal yang masih menarik parkir, pasti diberi sanksi tegas," kata Agus.

Anggota DPRD Kota Balikpapan, Iskandar, yang juga menjadi Ketua Paguyuban warga Lamongan di Balikpapan menyatakan ingin belajar banyak soal perda wallet. Pria kelahiran Sukodadi, Lamongan itu menyatakan di Balikpapan banyak usaha burung wallet, tetapi belum ada Peraturan Daerah yang mengaturnya. "Saya juga tawarkan kepada Bupati Masfuk untuk berkunjung ke Balikpapan, di sana cukup banyak warga Lamongan yang merantau," katanya.

Asisten I Bidang Tata Praja Kabupaten Lamongan, Agus Sugiharto menjelaskan Lamongan memiliki Perda yang mengatur mengenai ternak Sarang Burung Walet. Dalam Perda tersebut, diatur penarikan retribusi sebesar 15 persen dari penghasilan sarang burung.

Agus menyebutkan saat ini APBD Kabupaten Lamongan sudah tembus Rp 1 triliun dengan PAD mencapai Rp 111 miliar. Pembangunan Lamongan ke depan dibagi dalam tiga kawasan, yakni kawasan utara untuk industri dan wisata, kawasan tengah untuk ekonomi dan perdagangan, serta kawasan selatan sebagai agropolitan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com