Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Triyono, Guru yang Pengusaha Mainan Edukatif

Kompas.com - 05/08/2009, 11:07 WIB

KOMPAS.com - Triyono tergolong orang yang susah diam. Di sela-sela kesibukan sebagai guru sekolah dasar, ia mendirikan usaha pembuatan alat permainan edukatif. Tidak sekadar membangun usaha beromzet puluhan juta rupiah sebulan, tetapi ia juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang. Ini belum termasuk 10 kelompok usaha serupa yang dilatihnya dan kini beranjak mandiri.

Setiap bulan Triyono bisa memproduksi sekitar 120 paket alat permainan edukatif untuk pendidikan anak usia dini (PAUD) dan taman kanak-kanak. Omzetnya rata-rata setiap bulan Rp 75 juta. Kualitas barang yang memadai dan jenis yang beragam membuat produk milik Triyono merambah berbagai kabupaten dan kota sampai ke Kalimantan dan Sumatera.

Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Nonformal dan Informal (P2PNFI) Regional II Semarang Ade Kusmiadi mengakui jaminan kualitas produk Triyono. Dia yakin bahwa alat permainan edukatif tersebut mampu bersaing apabila dipasarkan ke luar negeri.

Bahan baku dan cat yang digunakan Triyono, menurut Ade, aman bagi anak-anak. Sayang, upaya ekspor ini masih terkendala minimnya jejaring usaha yang dimiliki perajin setempat.  ”Selama ini kami turut membantu memasarkan produk itu ke berbagai daerah. Kami juga sudah meneliti alat permainan yang dihasilkan Triyono itu memiliki makna apa saja, semisal ada yang merangsang emosi atau motorik anak, dan berbagai aspek tumbuh kembang anak,” tutur Ade.

Ia menyebut puzzle sebagai contoh. Puzzle angka yang terbuat dari papan keras berfungsi mengenalkan angka atau huruf, sekaligus melatih motorik halus anak-anak. Balok umum dari kayu mahoni untuk anak usia 4-6 tahun bermanfaat mengembangkan kreativitas, melatih motorik halus, daya cipta, serta mengenalkan bentuk dan ukuran untuk mereka.

Triyono sudah menciptakan dan memproduksi sekitar 180 jenis alat permainan edukatif.  ”Syukurlah, hasilnya selama ini cukup baik. Dari usaha ini, saya bisa membeli mobil, sawah, dan kebun. Saya juga masih bisa menabung dan punya cadangan uang untuk pendidikan anak-anak serta biaya naik haji,” tutur Triyono.

Untuk memenuhi bertambahnya jumlah pesanan alat permainan edukatif, Triyono dibantu 18 pekerja. Mereka bisa dibilang bekerja terus-menerus karena pesanan yang diterima Triyono relatif bertambah.

Tengok pula nilai aset produksinya yang sudah mencapai lebih dari Rp 150 juta. Dari usahanya itu, Triyono juga bisa mempunyai ruang pamer berukuran 6 meter x 12 meter di samping rumahnya, di Desa Ujung-ujung, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.

Modal berani

Padahal, saat memulai usaha alat permainan edukatif ini, tahun 2001, Triyono hanya dibantu seorang pekerja. Modal awalnya pun hanya sekitar Rp 300.000. Uang itu dia gunakan untuk membeli bahan baku dan sejumlah alat pertukangan manual, seperti gergaji, ampelas, dan alat penghalus kayu. Namun, modal seadanya itu lalu dia olah dengan tambahan ”bumbu” keberanian, ketekunan, keuletan, dan pantang menyerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com